Subang (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan korban banjir bandang di Kampung Cihideung Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat, harus segera direlokasi.
"Terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal, karena rumah mereka tidak mungkin lagi dibangun di lokasi semula," kata Mensos saat meninjau lokasi banjir bandang di Subang, Rabu.
Selain itu, menurut dia, tanah di daerah tersebut juga rawan pergerakan sehingga kemungkinan bencana alam serupa bisa terjadi lagi.
"Saya melihat langsung ke hulu sungai dan katanya di atas mulai muncul lagi retakan-retakan. Jadi memang sudah seharusnya segera direlokasi," tambah dia.
Untuk relokasi, menurut dia pemerintah kabupaten harus menyediakan lahan dan bangunan akan dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sementara isi rumah akan dipenuhi oleh Kementerian Sosial.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, ke depan perlu dilakukan kajian tanah di daerah tersebut sehingga bisa dipetakan daerah mana yang rawan pergerakan tanah.
Plt Bupati Subang Imas Aryumningsih mengatakan, pihaknya telah menyediakan lahan untuk relokasi tapi masih membutuhkan proses pelepasan tanah.
"Kita akan beli tanah rakyat yang lokasinya tidak jauh dari Kampung Cihideung untuk relokasi. Semoga prosesnya bisa cepat," kata Imas.
Mensos meninjau lokasi banjir bandang di Subang yang menewaskan lima warga serta enam lainnya luka-luka. Pada kesempatan itu Mensos menyerahkan bantuan dana santunan kematian, bantuan logistik, mobil dapur umum lapangan dan bantuan untuk korban luka.
Banjir bandang melanda permukiman penduduk di Kampung Cihideung Girang, Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Minggu (22/5) malam, menyebabkan korban jiwa dan kerugian materi. Terdata sebanyak 32 unit rumah rusak akibat banjir tersebut.
Mensos: korban banjir bandang harus segera direlokasi
25 Mei 2016 15:52 WIB
Mensos Khofifah Indarparawansa (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: