Jakarta (ANTARA News) - Separuh dari total 500.000 pendukung empat tim Inggris Raya diketahui tidak memegang tiket dan mereka kini tengah menuju Prancis untuk menyaksikan tim kesayangan mereka berlaga pada Piala Eropa bulan depan.

Akibatnya, kutip Sky Sports, keamanan di Prancis akan ditingkatkan pada "skala luar biasa" selama Euro 2016.

Titik bentrok potensial selama ternumen itu akan berada pada pertandingan Inggris-Wales di Lens, Inggris melawan Rusia di Marseille, yang pada Piala Dunia 1998 pernah menjadi situs terjadinya bentrok pendukung tuan rumah dengan polisi anti huru hara.

Polisi Inggris akan dilibatkan dengan berperan sebagai "penerjemah budaya" demi mencegah taktik keras melawan penggemar yang mabuk dan gaduh yang bisa saja menimbulkan masalah serius.

Delegasi polisi yang mewakili Inggris, Wales dan Irlandia Utara akan mengunjungi turnamen yang sudah mendapatkan permintaan tiket yang massif dari negara-negara yang tampil di Prancis itu.

Pihak berwajib Prancis sudah berkata kepada para penggemar Inggris dan Wales yang tidak memiliki tiket untuk tidak pergi ke Lens, dan akan ada larangan alkohol di pusat kota itu selama 24 jam mulai pukul 6 pagi pada hari pertandingan berlangsung.

Inggris dan Wales sama-sama mendapat jatah 9.000 tiket untuk pertandingan itu, namun sudah ada 20.000 permintaan tiket dari penggemar kedua tim.

Secara keseluruhan 250.000 pendukung Inggris Raya (Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara) diketahui memegang tiket, namun diperkirakan jumlah pendukung yang pergi ke Prancis membludak dua kali lipat.

Saat ini 1.841 penggemar Inggris dan 86 pendukung Wales dilarang memesan tiket dari 31 Mei sampai 11 Juli, yang berarti mereka harus menyerahkan paspor mereka kepada polisi.

Sebuah operasi yang ditujukan kepada 29 pos polisi di Inggris Raya yang melibatkan polisi dari 19 kesatuan akan digelar pada 6 Juni dengan misi khusus mendeteksi para hooligan yang berusaha menyusup masuk ke Prancis, demikian Sky Sports.