Presiden AIBD : "broadcaster" dituntut siapkan konten berkualitas
24 Mei 2016 22:33 WIB
Presiden "Asia Pacific Broadcasting Development" (AIBD) yang juga Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik R Niken Widiastuti berbicara pada "Media 2020 Conference" di Beijing China, Rabu (27/4/2016). (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Asia-Pasific Institute for Broadcasting Development (AIBD) Rosarita Niken Widiastuti mengatakan salah satu kata kunci dari nilai dasar seorang "broadcaster" adalah kemampuan membuat konten yang unik dan menyiapkan karya jurnalistik berkualitas tinggi.
Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, Niken Widiastuti mengatakan, menangkap dan membuat cakrawala baru untuk konten, guna mencapai keunggulan dalam persaingan memerlukan pemahamanan yang mendalam dari audiens.
Saat memberikan sambutan pada Pembukaan Asia Media Summit tahun 2016 di Songdo convensia, Incheon, Korea, Selasa, Niken Widiastuti yang juga Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika itu mengatakan, tantangan terbesar dari semua itu adalah persaingan yang sengit masyarakat media sekarang dengan semakin meningkatnya grup media penyedia konten dan hiburan.
Niken Widiastuti mengharapkan melalui Asia Media Summit 2016 dapat membawa perspektif baru di dunia media. Selain itu, juga sebagai sebuah kesempatan untuk menciptakan atmosfir saling tanggap dan saling menguntungkan untuk memberikan kontribusi bagi kemakmuran dan perdamaian di Asia Pasifik.
Dia menambahkan, tidak ada keraguan sekarang ini dan ke depan bahwa konsumen semakin mendikte "landscape media", dibantu semakin banyaknya pilihan saluran, platform , perangkat dan pengalaman.
Masyarakat, kata Niken, mengharapkan permintaan akses konten melalui berbagai macam platform di manapun dan kapanpun mereka berada.
"Kebanyakan mereka mencontohkan, dapat menyaksikan berbagai program sambil "browsing website" atau melalui mobile seluler. Tantangan bagi penyedia konten adalah memanfaatkan berbagai platform," katanya.
Sementara itu, Direktur AIBD Chang Jin juga menegaskan, bagaimanapun "konten adalah raja". Masyarakat berhubungan dengan media secara fundamental, sebab mereka tertarik dengan kontennya, baik tentang informasi, pendidikan atau hiburan.
Menurut Chang Jin, sebelumnya dalam era konvergensi, media diharuskan mengikuti perkembangan teknologi, sedangkan pembahasan tentang konten selalu bersamaan antara platform dan konten.
Asia Media Summit 2016 yang mengambil tema "New Horizon For Media Content : Asia and Beyond" berlangsung tanggal 24 hingga 26 Mei 2016, dihadiri sekitar 400 peserta dari 26 negara di antara 60 negara anggota AIBD.
Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, Niken Widiastuti mengatakan, menangkap dan membuat cakrawala baru untuk konten, guna mencapai keunggulan dalam persaingan memerlukan pemahamanan yang mendalam dari audiens.
Saat memberikan sambutan pada Pembukaan Asia Media Summit tahun 2016 di Songdo convensia, Incheon, Korea, Selasa, Niken Widiastuti yang juga Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika itu mengatakan, tantangan terbesar dari semua itu adalah persaingan yang sengit masyarakat media sekarang dengan semakin meningkatnya grup media penyedia konten dan hiburan.
Niken Widiastuti mengharapkan melalui Asia Media Summit 2016 dapat membawa perspektif baru di dunia media. Selain itu, juga sebagai sebuah kesempatan untuk menciptakan atmosfir saling tanggap dan saling menguntungkan untuk memberikan kontribusi bagi kemakmuran dan perdamaian di Asia Pasifik.
Dia menambahkan, tidak ada keraguan sekarang ini dan ke depan bahwa konsumen semakin mendikte "landscape media", dibantu semakin banyaknya pilihan saluran, platform , perangkat dan pengalaman.
Masyarakat, kata Niken, mengharapkan permintaan akses konten melalui berbagai macam platform di manapun dan kapanpun mereka berada.
"Kebanyakan mereka mencontohkan, dapat menyaksikan berbagai program sambil "browsing website" atau melalui mobile seluler. Tantangan bagi penyedia konten adalah memanfaatkan berbagai platform," katanya.
Sementara itu, Direktur AIBD Chang Jin juga menegaskan, bagaimanapun "konten adalah raja". Masyarakat berhubungan dengan media secara fundamental, sebab mereka tertarik dengan kontennya, baik tentang informasi, pendidikan atau hiburan.
Menurut Chang Jin, sebelumnya dalam era konvergensi, media diharuskan mengikuti perkembangan teknologi, sedangkan pembahasan tentang konten selalu bersamaan antara platform dan konten.
Asia Media Summit 2016 yang mengambil tema "New Horizon For Media Content : Asia and Beyond" berlangsung tanggal 24 hingga 26 Mei 2016, dihadiri sekitar 400 peserta dari 26 negara di antara 60 negara anggota AIBD.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: