Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa ditutup melemah sebesar 32,88 poin seiring dengan mayoritas bursa saham di kawasan Asia.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 32,88 poin atau 0,70 persen menjadi 4.710,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,61 poin (0,70 persen) menjadi 806,35.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa laju bursa saham regional yang mengalami tekanan membuat psikologis pelaku pasar di dalam negeri menjadi negatif sehingga cenderung melakukan aksi lepas saham.

"Bursa regional memberikan sentimen negatif bagi laju IHSG. Di sisi lain, adanya faktor ambil untung oleh sebagian investor turut menekan indeks BEI," katanya.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan indeks BEI masih relatif terbatas menyusul arus dana investor asing yang kembali masuk ke pasar saham domestik. Dalam data perdagangan BEI, pelaku pasar asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp51,483 miliar pada hari ini (Selasa, 24/5).

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar asing yang melakukan aksi beli itu akan membuka peluang bagi indeks BEI untuk bergerak di area positif, apalagi didukung dari proyeksi data ekonomi Indonesia yang akan dirilis pada awal Juni nanti masih stabil.

"Dengan demikian, koreksi saat ini juga dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 220.012 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,68 miliar lembar saham senilai Rp4,26 triliun. Sebanyak 91 saham naik, 193 saham turun, 86 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 21,40 poin (0,11 persen) ke level 19.830,43, indeks Nikkei turun 155,84 poin (0,94 persen) ke level 16.489,76, dan Straits Times melemah 16,70 poin (0,60 persen) ke posisi 2.750,23.