Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan Indonesia memiliki sumber daya manusia bidang nuklir yang cukup untuk mengembangkan berbagai teknologi pemanfaatan nuklir karena Indonesia memiliki perguruan tinggi negeri yang menyediakan jurusan penghasil sumber daya manusia bidang nuklir.

"ITB punya jurusan Teknik Fisika, UGM ada Teknik Nuklir yang sekarang bergabung dengan Fisika. Jadi, teknik nuklir kita punya banyak lulusannya," kata Nasir di Jakarta hari ini.

Namun Nasir menyesalkan SDM teknik nuklir ini tidak terpakai di Indonesia karena belum ada pengembangan tenaga nuklir di negeri ini sehingga lulusan bidang nuklir lebih banyak bekerja di negara lain yang gencar memanfaatkan energi nuklir.

"Hasilnya sekarang penggunanya hanya di luar negeri. Di Jepang, Rusia, bahkan tidak menutup kemungkinan juga bisa dipakai oleh Malaysia ke depannya," kata Nasir.

Nasir juga mengungkapkan Indonesia memiliki sumber daya bahan baku pembangkit nuklir, yakni uranium, yang belum dieksploitasi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Dia mengatakan Kemristekdikti dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) terus melakukan riset dan pengembangan pemanfaatan tenaga nuklirm mulai sebagai penghasil energi, pengobatan atau kesehatan, untuk makanan, sampai meneliti lahan yang cocok untuk membangun reaktor.

Nasir menginginkan Indonesia segera memanfaatkan tenaga nuklir sebagai penghasil energi alternatif dan baru yang terbarukan. Dia menjamin PLTN dan pemanfaatan nuklir pada bidang lainnya sangat aman.