Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Agung RI HM Prasetyo dan Jaksa Agung Turki Halil Yilmaz, Selasa, mengadakan pertemuan yang salah satunya membahas ISIS.

"Saya memohon perhatian Jaksa Agung Turki untuk menyimak dan mencermati adanya rekrutmen ISIS pada Warga Negara Indonesia, paling tidak ada dua kali rekrutmen melalui Turki," kata HM Prasetyo di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan paling tidak ada dua kali kejadian rekrutmen WNI menjadi anggota ISIS, yang pertama kepada 16 WNI yang pernah dinyatakan hilang dan ternyata ditengarai bergabung dengan organisasi teroris tersebut melalui Negara Turki.

Kendati demikian, ia mengapresiasi kinerja Pemerintah Turki yang menggagalkan 16 WNI lainnya yang akan bergabung dengan ISIS.

"Kita minta perhatiannya saja (kepada jaksa agung Turki)," katanya.

Jaksa Agung Turki Hilal Yilmaz menyatakan ada 16 WNI yang ditangkap oleh polisi di salah satu kota yang berada di ujung Turki, karena hendak bergabung dengan ISIS.

"Ada 16 WNI yang ditangkap di ujung Turki," katanya.

Di bagian lain, Prasetyo juga menyebutkan pertemuan itu membahas kemungkinan ditingkatkan dalam bentuk kerjasama yang konkret dalam bentuk kesepakatan bersama seperti soal penyidikan, pertukaran informasi bahkan kemungkinan masalah ekstradisi.

"Tentunya Turki melalui lembaga kejaksaannya memiliki pemahaman yang sama untuk mengatasi jenis kejahatan terorisme dan narkotika disamping kejahatan lainnya di dunia, seperti illegal loging, traficking, illegal fishing, kami semuanya sependapat untuk bersama-sama bekerja sama melawan kejahatan itu," katanya.

Bahkan, kata dia, Jaksa Agung Turki juga menawarkan secara serius hubungan di bidang pendidikan seperti tukar menukar informasi dan tukar menukar pengalaman dalam menangani kejahatan di kedua negara.

Seusai pertemuan itu, Jaksa Agung Turki bersama Jaksa Agung RI meninjau fasilitas tempat pendidikan dan latihan kejaksaan di Ragunan, Jakarta Selatan.