Polres Pemalang buru delapan pemuda pelaku pemerkosaan
Aksi Stop Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan menyalakan lilin saat aksi " #SOS (Save Our Sister) : Bunyikan Tanda Bahaya ! menyatakan Indonesia Darurat Kekerasan Seksual" di Jakarta, Rabu (4/5/2016). Mereka menuntut pemerintah dan kepolisian untuk bersikap tegas dalam menangani kasus perkosaan dan pembunuhan YY, memberikan layanan pendampingan hukum dan pemulihan baik psikis maupun sosial bagi keluarga YY, dan segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye/16) ()
"Sudah empat orang yang ditangkap, masih delapan orang lagi yang sedang diburu," kata Kapolres Pemalang AKBP Kingkin Winisuda, di Pemalang, Senin (23/5).
Polres Pemalang menyelidiki kasus perkosaan yang menimpa AM (18) warga Tegalsari, Ampelgading, Pemalang, dan KH (19) warga Pener, Taman, Pemalang yang diduga terjadi pada Kamis (19/5) malam di sebuah gubug di Desa Pedurungan, Pemalang.
Menurut Kingkin, terdapat dua kasus yang sedang didalami.
Pertama kasus dugaan perkosaan kedua gadis tersebut serta kasus temuan mayat yang belakangan diketahui AM, salah satu korban dalam peristiwa dugaan perkosaan itu.
Ia menduga kedua perkara tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain.
AM ditemukan tewas di Sungai Kebumen Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang.
Salah seorang pelaku dalam perkosaan tersebut diketahui merupakan pacar salah satu korban.
Empat dari 12 pelaku yang berasal dari satu kampung yang sama, telah ditangkap.
"Delapan masih diburu, identitasnya sudah kami kantongi," katanya lagi.
Para pelaku pemerkosaan tersebut, menurut dia, diduga di bawah pengaruh minuman keras.
Hal tersebut, lanjut dia, diketahui dari temuan barang bukti berupa bungkus bekas minuman keras di lokasi kejadian.
Sebelumnya, dua gadis masing-masing AM (18) dan KH (19) diduga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan 12 pemuda di Pemalang.
AM ditemukan tewas di sebuah sungai, setelah diduga berusaha kabur dari pemerkosaan itu.
Pewarta: IC Senjaya
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016