Mataram (ANTARA News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat H Husni Fahri mengatakan menjelang masuknya bulan Ramadan, beberapa kebutuhan pokok seperti harga daging ayam, sapi dan telur di daerah itu mengalami kenaikan.

"Ada terjadi kenaikan kebutuhan pokok, meski tidak terlalu signifikan, sekitar Rp5.000 untuk daging sapi dari sebelumnya Rp100 ribu perkilogram menjadi Rp105 ribu," kata Husni Fahri di Mataram, Senin.

Ia menuturkan, saat ini dirinya sudah melakukan rapat koordinasi dengan distributor besar dan Bulog guna membahas kebutuhan pokok jelang Ramadan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antipasi terjadinya lonjakan harga.

Bahkan, untuk mengantisipasi, harga daging sapi, daging ayam dan telur, pihaknya banyak mendatangkan dari Bali. Hal ini dilakukan agar bisa menekan harga tidak terus melonjak.

"Ini beberapa upaya kita agar kebutuhan daging bisa tercukupi," ujarnya.

Sementara untuk komoditi lain secara umum aman, seperti stok beras, gula, terigu, minyak sudah mencukupi hingga bulan Ramadan.

"Kalau untuk beras, Insya Allah 44 ribu ton beras dari sekarang sampai puasa mencukupi. 120 ton gula, terigu 250 ton. Artinya masih semua kebutuhan tercukupi bahkan kalau stok beras 70 ribu ton per bulan," katanya.

Menurut dia, pihaknya tidak menginginkan adanya lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Ramadan. Karena itu pihaknya terus melakukan antisipasi dengan pasar murah dan operasi pasar.

"Pekan depan kita juga berencana akan melakukan operasi pasar di beberapa pasar, seperti pasar Mandalika, pasar Kebon Roek dan pasar Pagesangan. Serta pasar murah di Karang Pule, Kota Mataram," jelasnya.

Kendati demikian, untuk jadwal pihaknya belum bisa memastikan karena masih menunggu momen tepat menggelar operasi pasar.

"Yang jelas kita akan melaksanakan operasi pasar. Dengan harapan harga kebutuhan pokok bisa stabil," tandasnya.