Pengembang ingin perluas kemampuan robot tertawa Jepang
20 Mei 2016 23:53 WIB
dokumentasi Kompetisi Dunia Robot Rakit Sejumlah pengunjung mengamati karya robot rakit Gundam yang di kompetisikan dalam Gunpla Builders World Cup Competition 2014 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (17/11). (ANTARA FOTO/Teresia May) ()
Tokyo (ANTARA News) - Pengembang robot Jepang meminta warga memunculkan ide mengenai hal-hal baru yang bisa dilakukan robot humanoid setinggi pinggang ciptaan mereka, dan menawarkan perlengkapan pengembangan perangkat lunak bagi pemrogram agar mereka bisa kreatif.
Robot yang laris terjual dan dikenal dengan nama Pepper itu sudah bisa tertawa, menghidangkan kopi dan digunakan sebagai pramusaji, tenaga penjualan serta perwakilan layanan pelanggan di sekitar 500 perusahaan di Jepang, termasuk Nestle, Mizuho Bank dan Nissan.
Sekarang, pencipta robot tersebut, Softbank Corp, mulai menawarkan perlengkapan, Pepper SDK untuk Android Studio, yang akan memungkinkan pemrogram mengembangkan fungsi-fungsi baru.
Tawaran tersebut dibuat menjelang peluncuran prajual robot tersebut di Amerika Serikat.
Pepper yang berharga 198 ribu yen (Rp24 juta) sangat diminati di Jepang. Enam kelompok pertama, rata-rata terdiri atas 1.000 unit robot, terjual habis dalam tempo kurang dari satu menit, demikian Reuters.
(S022)
Robot yang laris terjual dan dikenal dengan nama Pepper itu sudah bisa tertawa, menghidangkan kopi dan digunakan sebagai pramusaji, tenaga penjualan serta perwakilan layanan pelanggan di sekitar 500 perusahaan di Jepang, termasuk Nestle, Mizuho Bank dan Nissan.
Sekarang, pencipta robot tersebut, Softbank Corp, mulai menawarkan perlengkapan, Pepper SDK untuk Android Studio, yang akan memungkinkan pemrogram mengembangkan fungsi-fungsi baru.
Tawaran tersebut dibuat menjelang peluncuran prajual robot tersebut di Amerika Serikat.
Pepper yang berharga 198 ribu yen (Rp24 juta) sangat diminati di Jepang. Enam kelompok pertama, rata-rata terdiri atas 1.000 unit robot, terjual habis dalam tempo kurang dari satu menit, demikian Reuters.
(S022)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: