Jakarta (ANTARA News) - Pecatur putri Indonesia IM Irene Kharisma Sukandar meraih modal kemenangan dengan menekuk lawannya pecatur papan atas putri Prancis IM Almira Skripchenko pada babak kedua dwitarung "Ekatama Women Chess Match" di SCUA Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Dengan hasil kemenangannya pada babak kedua itu maka Irene kini unggul satu poin dari lawannya setelah hasil remis pada pertandingan babak pertama, Kamis (19/5), pada dwitarung catur klasik tersebut yang berakhir 1,5 - 0,5 bagi pecatur Indonesia itu.

Dwitarung akan berakhir, Sabtu (21/5) setelah kedua pecatur top putri itu bertanding di nomor catur cepat 25 menit.

"Ini modal kemenangan yang bagus buat Irene, tinggal besok (Sabtu) saya berharap pecatur Indonesia ini bisa meraih kemenangan di catur cepat dan memastikan keunggulannya atas lawan," kata promotor ajang dwitarung tingkat internasional putri tersebut Eka Putra Wirya yang ikut menyaksikan pertandingan.

Pada ajang dwitarung babak kedua catur klasik 90 menit itu, Irene yang memiliki elo rating 2401 lebih rendah dibanding Almira (2453) bermain dengan buah hitam pertahanan empat kuda, justru tampil menyerang yang membuat lawannya terdesak dan menyerah pada langkah ke-52.

"Sebetulnya saya sudah memberi kode untuk remis saja tapi tampaknya lawan ingin terus bertanding, dan saya akhirnya menang," kata Irene seusai bertanding.

"Dari awal sebetulnya permainan berimbang, karena saya pegang hitam maka saya awalnya bertahan sambil mencari kesempatan untuk menyerang, dan akhirnya itu terjadi," katanya.

"Dia salah perhitungan, mestinya dia punya menteri dan gajah lebih bagus dibanding saya yang punya menteri dan kuda, tapi ya kami bertarung dan kunci kemenangan saya pion saya di d bebas," tambahnya.

"Untuk besok (Sabtu) di dua babak catur cepat, saya harus bisa bermain lebih baik lagi dan memastikan kemenangan saya," kata Irene.

Irene yang kelahiran 1992 adalah pecatur wanita ranking pertama Indonesia (rating 2401), tercatat sebagai perempuan pertama Indonesia yang mampu menembus rating di atas 2400, dengan berbagai prestasi fenomenal seperti menjadi Women Grandmaster (WGM) dan Internasional Master (IM, gelar untuk pecatur putra) pertama bagi wanita Indonesia.

Irene juga menjadi putri Indonesia pertama yang dua kali menjadi juara Asia, yaitu pada tahun 2012 dan 2014. Irene juga menjadi pecatur wanita pertama Indonesia yang lolos ke Kejuaraan Dunia Catur Wanita FIDE pada tahun 2015 di Sochi, Rusia.

Sementara itu, Almira Skripchenko juga pecatur fenomenal dunia. Lahir di Kishinev, Moldova, pada tahun 1976, era Uni Soviet. Pada usia 14 tahun dia menjadi juara Uni Soviet untuk kelompok umur (KU) 14 tahun.

Untuk kategori kelompok umur ini Almira sempat menjadi juara dunia KU16 tahun 1992 di Duisburg, Jerman. Sementara juara Eropa digenggamnya tahun 2001 saat berlangsung di Warsawa, Polandia.

Almira pindah ke Prancis tahun 2002. Sejak itu ia enam kali menjadi juara Prancis (2004, 2005, 2006, 2010, 2012, 2015), suatu rekor karena belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Prancis. Rekor lainnya, Almira tiga kali mencapai perempat final Kejuaraan Dunia Catur Wanita FIDE, yaitu tahun 2000, 2001, dan 2010.

Ajang dwitarung antara pecatur putri Indonesia dan Prancis itu diselenggarakan dalam rangka peringatakan ke-30 Ekatama Group, bekerja sama dengan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) dan PB Percasi.

Pemenang dari pertarungan itu akan mendapat hadiah 4.000 dolar AS, sedangkan yang kalah 3.000 dolar AS.