Produk kecantikan raup Rp1,8 miliar di Malaysia
20 Mei 2016 20:15 WIB
dokumentasi : BRA Mooryati Soedibyo Pendiri perusahaan jamu dan kosmetika berbahan tradisional Indonesia Mustika Ratu. (ANTARA FOTO/Teresia May) ()
Jakarta (ANTARA News) - Produk kecantikan asal Indonesia meraup transaksi Rp1,8 miliar pada pameran International Beauty Expo (IBE) 2016 yang berlangsung 7-10 Mei 2016, di mana nilai transaksi tersebut mengalami kenaikan sebesar 12,5 persen.
"Malaysia menjadi pasar penting bagi produk kecantikan dari Indonesia, dan masyarakat Malaysia menyukai produk-produk Indonesia," kata Atase Perdagangan Malaysia Fajarini Puntodewi, dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Jumat.
Fajarini mengatakan, capaian pada pameran tersebut mengalami kenaikan 12,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Para pembeli tidak didominasi pengusaha Malaysia tetapi berasal dari Australia, Pakistan, India, Republik Rakyat Tiongkok, dan Arab Saudi.
Tak hanya itu, menurut Fajarini, keberhasilan ini harus menjadi catatan khusus bagi para pelaku usaha nasional untuk meningkatkan kualitas produknya. Di masa depan sejumlah tantangan dan persaingan komoditas kecantikan sudah menunggu.
"Produk kecantikan Indonesia berpeluang besar untuk dikembangkan, meskipun dengan persaingan ketat khususnya dengan produk-produk bermerek internasional yang sudah ada cukup lama," kata Fajarini.
IBE 2016 menampilkan produk-produk terbaru peralatan salon, kosmetik, perawatan badan, perawatan rambut dan kuku, kesehatan dan nutrisi serta weight management. Selain itu juga produk pelangsing badan, pemutih wajah, dan anti aging yang banyak diserbu pengunjung.
Paviliun Indonesia mengusung 10 perusahaan, bersaing ketat dengan paviliun Korea Selatan yang membawa 60 perusahaan.
Produk Indonesia pada pameran IBE 2016 antara lain produk kecantikan dari Immortal, Mustika Ratu, Polka Cosmetics, dan Wardah Cosmetics. Selain itu, produk-produk perawatan badan dan perlengkapan spa dari Cemara Ayu, Cocona Care, Theong Spa.
Sedangkan produk tato temporer dari Lolitatto. Produk bulu mata dibawa oleh Moza, dan klinik kecantikan Natasha Skincare.
Saat ini Indonesia berada di urutan ke-7 sebagai negara pemasok produk kecantikan Malaysia, dengan pangsa pasar 5,54 persen setelah Thailand, Singapura, China, Amerika Serikat, Perancis, dan Korea Selatan.
Berdasarkan data Department Statistic of Malaysia, ekspor Indonesia tahun 2015 tercatat senilai 176,95 juta ringgit Malaysia atau naik sebesar 19,26 persen dibandingkan tahun 2014. Sementara itu, tren pertumbuhan rata-rata sebesar 11,8 persen dalam tiga tahun terakhir.
Tren konsumsi Malaysia pada produk kecantikan semakin meningkat, tidak saja di kalangan wanita dewasa, tetapi telah berkembang ke konsumen remaja dan pria. Hal ini terjadi seiring meningkatnya kebutuhan untuk berpenampilan lebih menarik.
Tren impor produk kecantikan di Malaysia dalam tiga tahun terakhir juga menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 8,24 persen per tahun. Sementara impor Malaysia tahun 2015 sebesar 3,19 milliar ringgit Malaysia yang naik 12,23 persen dibandingkan tahun 2014.
Fajarini mencermati bahwa di masa depan produk kecantikan dan perawatan badan diperkirakan dapat menjadi pendorong nilai ekspor Indonesia. Sinergi pemerintah dan pelaku usaha merupakan kunci keberhasilan.
"Kerja sama pemerintah dan pelaku usaha dalam melakukan pengembangan produk dan promosi secara bersama sangat penting untuk memajukan produk Indonesia di pasar internasional," kata Fajarini.
IBE merupakan salah satu pameran produk kecantikan terbesar di Malaysia. Tahun 2016 pameran yang diikuti 400 exhibitor lokal dan internasional ini dikunjungi sekitar 44 ribu buyer. Selain Indonesia, IBE 2016 diikuti peserta dari Republik Rakyat Tiongkok, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
"Malaysia menjadi pasar penting bagi produk kecantikan dari Indonesia, dan masyarakat Malaysia menyukai produk-produk Indonesia," kata Atase Perdagangan Malaysia Fajarini Puntodewi, dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Jumat.
Fajarini mengatakan, capaian pada pameran tersebut mengalami kenaikan 12,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Para pembeli tidak didominasi pengusaha Malaysia tetapi berasal dari Australia, Pakistan, India, Republik Rakyat Tiongkok, dan Arab Saudi.
Tak hanya itu, menurut Fajarini, keberhasilan ini harus menjadi catatan khusus bagi para pelaku usaha nasional untuk meningkatkan kualitas produknya. Di masa depan sejumlah tantangan dan persaingan komoditas kecantikan sudah menunggu.
"Produk kecantikan Indonesia berpeluang besar untuk dikembangkan, meskipun dengan persaingan ketat khususnya dengan produk-produk bermerek internasional yang sudah ada cukup lama," kata Fajarini.
IBE 2016 menampilkan produk-produk terbaru peralatan salon, kosmetik, perawatan badan, perawatan rambut dan kuku, kesehatan dan nutrisi serta weight management. Selain itu juga produk pelangsing badan, pemutih wajah, dan anti aging yang banyak diserbu pengunjung.
Paviliun Indonesia mengusung 10 perusahaan, bersaing ketat dengan paviliun Korea Selatan yang membawa 60 perusahaan.
Produk Indonesia pada pameran IBE 2016 antara lain produk kecantikan dari Immortal, Mustika Ratu, Polka Cosmetics, dan Wardah Cosmetics. Selain itu, produk-produk perawatan badan dan perlengkapan spa dari Cemara Ayu, Cocona Care, Theong Spa.
Sedangkan produk tato temporer dari Lolitatto. Produk bulu mata dibawa oleh Moza, dan klinik kecantikan Natasha Skincare.
Saat ini Indonesia berada di urutan ke-7 sebagai negara pemasok produk kecantikan Malaysia, dengan pangsa pasar 5,54 persen setelah Thailand, Singapura, China, Amerika Serikat, Perancis, dan Korea Selatan.
Berdasarkan data Department Statistic of Malaysia, ekspor Indonesia tahun 2015 tercatat senilai 176,95 juta ringgit Malaysia atau naik sebesar 19,26 persen dibandingkan tahun 2014. Sementara itu, tren pertumbuhan rata-rata sebesar 11,8 persen dalam tiga tahun terakhir.
Tren konsumsi Malaysia pada produk kecantikan semakin meningkat, tidak saja di kalangan wanita dewasa, tetapi telah berkembang ke konsumen remaja dan pria. Hal ini terjadi seiring meningkatnya kebutuhan untuk berpenampilan lebih menarik.
Tren impor produk kecantikan di Malaysia dalam tiga tahun terakhir juga menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 8,24 persen per tahun. Sementara impor Malaysia tahun 2015 sebesar 3,19 milliar ringgit Malaysia yang naik 12,23 persen dibandingkan tahun 2014.
Fajarini mencermati bahwa di masa depan produk kecantikan dan perawatan badan diperkirakan dapat menjadi pendorong nilai ekspor Indonesia. Sinergi pemerintah dan pelaku usaha merupakan kunci keberhasilan.
"Kerja sama pemerintah dan pelaku usaha dalam melakukan pengembangan produk dan promosi secara bersama sangat penting untuk memajukan produk Indonesia di pasar internasional," kata Fajarini.
IBE merupakan salah satu pameran produk kecantikan terbesar di Malaysia. Tahun 2016 pameran yang diikuti 400 exhibitor lokal dan internasional ini dikunjungi sekitar 44 ribu buyer. Selain Indonesia, IBE 2016 diikuti peserta dari Republik Rakyat Tiongkok, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: