Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan Agung menyebutkan buronan dana hibah Kadin Jawa Timur La Nyalla Mattalitti memiliki kurir yang mengantarkan uang tunai ke persembunyiannya di luar negeri.

"Saya dengar informasinya begitu dari sumber A1, enggak perlu saya sebutkan sumbernya," kata Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Jumat.

Ia menyebutkan teknis kurir itu bekerja dengan mengantarkan uangnya langsung ke sana dengan menggunakan pesawat terbang ke tempat persembunyian.

"Dia (La Nyalla) kan banyak duit mungkin," katanya.

Jaksa Agung RI HM Prasetyo menegaskan bahwa Ketua Kadin Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti sampai sekarang masih berada di Singapura meski paspornya sudah dicabut pihak imigrasi.

"Iya masih di Singapura dia," katanya.

Terkait informasi La Nyalla sudah berada di Indonesia, ia menegaskan orang yang menyatakan itu harus memberitahukan ke Kejagung.

"Kalau dia tahu La Nyalla di sini dan dia melindungi, bisa kena juga," katanya.

Prasetyo mengatakan Kejagung selalu berkoordinasi dengan KBRI di Singapura untuk meminta bantuan aparat serta pihak keimigrasian setempat untuk melacak keberadaan La Nyalla.

"Kalau misalnya ada kepastian tempatnya, kita bisa minta tolong melalui Interpol," jelas Prasetyo.

Pemerintah Singapura dapat mengusir La Nyalla jika mereka menemukan dia karena telah melanggar izin keimigrasian, tambah Prasetyo.

Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menetapkan La Nyalla sebagai tersangka korupsi hibah Rp5 miliar, yang diduga digunakan untuk membeli saham Bank Jatim pada 2012. Selain itu La Nyalla telah tiga kali tidak menghadiri panggilan pemeriksaan.

Lalu pada 17 Maret 2016, La Nyalla diketahui meninggalkan Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta menuju Malaysia dan kini diketahui berada di Singapura.