Institut Otomotif Indonesia diresmikan
20 Mei 2016 15:18 WIB
Pejabat Eselon I Kementerian Perindustrian bersama Pengurus Institut Otomotif Indonesia (IOI) saat peresmian IOI di Jakarta, Jumat. (Antaranews.com/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA News) - Sebuah lembaga yang berperan dalam memfasilitasi kebutuhan pelaku usaha sekaligus mengembangkan industri otomotif Indonesia bernama Institut Otomotif Indonesia (IOI) resmi berdiri.
"Ini sebenarnya cita-cita yang cukup lama sudah pernah diperjuangkan untuk diwujudkan, tapi dulu tidak sempurna, jadi belum berfungsi. Kemenperin harus lebih baik dan lebih andil didalamnya," kata Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat di Jakarta, Jumat.
Syarif mengatakan, dalam membangun sebuah industri otomotif, Indonesia bukan sekedar membuat kendaraan, namun juga harus membangun sebuah lingkungan, agar industri pendukung lainnya dapat ikut berkembang.
Untuk mewujudkannya, lanjut Syarif, Kemenperin merasa perlunya sebuah perkumpulan yang di dalamnya terdapat para ahli untuk dapat dilibatkan dalam diskusi sebagai mitra pemerintah dan industri otomotif.
"Seperti bicara emisi, kita bicara soal bahan-bahan, teknologi, industri bahan baku, kebijakan ekspor impor, fasilitas, pajak. Jadi kompleks, ini terus terang aparat pemerintah punya keterbatasan. Jadi, banyak yang harus dipikirkan dan dijalankan," ungkapnya.
Untuk itu, IOI didirikan agar para ahli dan pemangku kepentingan dari pemerintah, asosiasi industri kendaraan, komponen kendaraan hingga Industri Kecil Menengah (IKM) komponen dapat saling berkontribusi untuk menciptakan sebuah lingkungan industri otomotif yang maju.
Sementara itu, I Made Dana Tangkas, Chairman IOI memaparkan, institusi yang terletak di Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Cempaka Putih, Jakarta, ini diharapkan bisa berperan untuk membangun industri otomotif nasional, baik dari segi pengembangan Sumber Daya Manusianya, hingga menciptakan inovasi produk yang bisa diterima dunia.
"Ini momentum baik untuk memajukan industri otomotif Indonesia. Sampai sekarang juga Indonesia belum punya brand lokal, merek yang ada juga belum bisa mengolah karena kita tidak mengembangkan teknologi," ujar Made.
"Ini sebenarnya cita-cita yang cukup lama sudah pernah diperjuangkan untuk diwujudkan, tapi dulu tidak sempurna, jadi belum berfungsi. Kemenperin harus lebih baik dan lebih andil didalamnya," kata Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat di Jakarta, Jumat.
Syarif mengatakan, dalam membangun sebuah industri otomotif, Indonesia bukan sekedar membuat kendaraan, namun juga harus membangun sebuah lingkungan, agar industri pendukung lainnya dapat ikut berkembang.
Untuk mewujudkannya, lanjut Syarif, Kemenperin merasa perlunya sebuah perkumpulan yang di dalamnya terdapat para ahli untuk dapat dilibatkan dalam diskusi sebagai mitra pemerintah dan industri otomotif.
"Seperti bicara emisi, kita bicara soal bahan-bahan, teknologi, industri bahan baku, kebijakan ekspor impor, fasilitas, pajak. Jadi kompleks, ini terus terang aparat pemerintah punya keterbatasan. Jadi, banyak yang harus dipikirkan dan dijalankan," ungkapnya.
Untuk itu, IOI didirikan agar para ahli dan pemangku kepentingan dari pemerintah, asosiasi industri kendaraan, komponen kendaraan hingga Industri Kecil Menengah (IKM) komponen dapat saling berkontribusi untuk menciptakan sebuah lingkungan industri otomotif yang maju.
Sementara itu, I Made Dana Tangkas, Chairman IOI memaparkan, institusi yang terletak di Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI) Cempaka Putih, Jakarta, ini diharapkan bisa berperan untuk membangun industri otomotif nasional, baik dari segi pengembangan Sumber Daya Manusianya, hingga menciptakan inovasi produk yang bisa diterima dunia.
"Ini momentum baik untuk memajukan industri otomotif Indonesia. Sampai sekarang juga Indonesia belum punya brand lokal, merek yang ada juga belum bisa mengolah karena kita tidak mengembangkan teknologi," ujar Made.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: