Davao (ANTARA News) – Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte bertemu dengan pemimpin senior pemberontak komunis, menurut pernyataan keduanya, Kamis (19/05). Hal ini memberikan secercah harapan bagi penyelesaian konflik bersenjata di negara tersebut.

Juru runding pemberontak Fidel Agcaoili mengatakan ia melakukan pembicaraan dengan Duterte mengenai wacana untuk segera melanjutkan perundingan damai, tiga tahun setelah Presiden Benigno Aquino mengakhiri perundingan.

“Saya optimistis perundingan akan dilanjutkan. Pertemuan kami merupakan hal yang positif,” ujar Agcaoili seperti dilaporkan AFP.

Pemberontakan komunis selama hampir setengah abad telah merenggut sekitar 30 ribu korban jiwa, menurut laporan militer Filipina.

Duterte, wali Kota Davao, akan dilantik sebagai presiden baru Filipina pada 30 Juni mendatang. Ia berjanji akan berusaha mencari penyelesaian politik atas konflik di negaranya.

Ia menawarkan empat posisi di jajaran kabinet kepada pemberontak dan menyatakan kesediaannya untuk membebaskan para gerilyawan komunis dari penjara.

Agcaoili yang kini berada di pengasingan di Belanda mengatakan ia optimistis dengan komitmen Duterte.