Jakarta (ANTARA News) - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menyatakan, Indonesia ke depan menghadapi ancaman kehilangan petani akibat rendahnya minat generasi muda terhadap usaha di sektor pertanian.

Menurut Kepala BPPSDMP Pending Dadih Permana di Jakarta, Kamis, penilaian bahwa usaha di sektor pertanian tidak mampu memberikan keuntungan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kalangan pemuda enggan menggeluti usaha pertanian.

"Saat ini memang diciptakan pandangan terhadap generasi muda bergerak di sektor industri lebih menguntungkan. Nantinya Indonesia akan kehilangan petani," ujarnya.

Pending menyatakan, ada negara-negara yang tidak menginginkan Indonesia kuat dan berdaulat di sektor pertanian, sehingga kemudian menciptakan pandangan bahwa sektor pertanian tidak menguntungkan agar generasi muda tak mau masuk di sektor ini.

"Kalau generasi muda kuat, ini merupakan kekuatan yang masif (untuk pertanian Indonesia)," ujarnya.

Oleh karena itu, tambahnya, upaya untuk meningkatkan minat generasi muda ke sektor pertanian harus dilakukan dengan perencanaan yang intensif tidak dibiarkan berjalan begitu saja.

Terkait hal itu, menurut Kepala BPPSDMP, pihaknya pada tahun ini mengembangkan program Penumbuhan Wirausahawan Muda di Bidang Pertanian guna meningkatkan minta generasi muda terhadap sektor pertanian.

"Untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha perlu dilakukan pembekalan mental wirausaha, membuka kesempatan berwirausaha seluas-luasnya dan membantu mempermudah akses terhadap aspek pendukung dalam usahanya," tuturnya.

Melalui program ini, setiap kelompok akan mendapatkan bantuan modal sebesar Rp35 juta sebagai pendorong awal dalam kegiatan berwirausaha di sektor pertanian.

"Nantinya kelompok-kelompok wirausaha muda ini akan kita hubungkan dengan lembaga pemberdayaan usaha yang lain," imbuhnya.

Pending menyatakan, saat ini terdapat 14 perguruan tinggi yang terlibat untuk mendukung program Penumbuhan Wirausahawan Muda di Bidang Pertanian tersebut.

Sebanyak 2.000 mahasiswa siap dilibatkan dalam program tersebut atau sekitar 500 kelompok jika setiap kelompoknya beranggotakan dua hingga tiga orang.

"Kelompok-kelompok wirausahawan muda ini nantinya diarahkan mengembangkan usaha dari hulu hingga hilir dan saling terkait satu kelompok dengan kelompok lainnya, bukan justru bersaing atau saling mematikan," tegasnya.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk membuat program-program tematik terkait pemberdayaan pemuda di sektor pertanian.