Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS) daerah termasuk di dalamnya kebocoran soal selama tiga hari pelaksanaan ujian.

"Semua kegiatan berjalan dengan baik. Tidak ada kebocoran soal karena hal itu sudah diantisipasi sejak awal dan pengawasan dilakukan secara tegas," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela peninjauan pelaksanaan ujian akhir sekolah daerah (UASDA) di SD Randusari Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, amplop berisi lembar soal dan lembar jawaban ujian akhir semuanya sudah diberi pengaman termasuk segel untuk memastikan bahwa tidak ada soal ujian yang bocor.

Selain itu, lanjut dia, tidak ada soal ujian yang tersisa sehingga tidak bisa dimanfaatkan sebagai bocoran soal. "Soal ujian ini masuk dalam kategori dokumen negara. Pendistribusian soal dan penyimpanan soal pun dilakukan dengan berita acara sehingga tidak mungkin ada yang bocor," katanya.

Di sela peninjauan pelaksanaan ujian akhir sekolah di SD Randusari, Haryadi juga menyempatkan diri bertemu dengan salah satu siswa yang sebelumnya sempat menjadi korban penyayatan, Nadila Eka Rahma.

"Kunjungan ini juga sebagai bentuk dukungan kepada siwa agar tetap semangat mengerjakan ujian. Setelah ujian akhir, masih akan dilanjutkan dengan ujian sekolah hingga akhir pekan ini," katanya.

Sementara itu, Nadila mengaku senang karena dikunjungi Wali Kota Yogyakarta dan berharap bisa lulus dengan nilai yang baik. "Ingin melanjutkan ke SMP Negeri 9 Yogyakarta," katanya.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, masih ada beberapa siswa yang tidak bisa hadir mengikuti ujian akhir sekolah sehingga harus mengikuti ujian susulan.

"Sebelum ujian, kami memperoleh surat pernyataan pengunduran diri siswa. Dinas kemudian melacak keberadaan siswa tersebut untuk memintanya tetap mengikuti ujian. Sayang sekali jika sampai tidak bisa mengikuti ujian," katanya.

Edy juga mencatat terdapat beberapa siswa yang terpaksa mengerjakan soal ujian di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) karena dalam kondisi sakit. Di ruang UKS juga disiapkan pengawas.

Total siswa SD di Kota Yogyakarta yang tercatat menjadi peserta ujian akhir sekolah mencapai 8.150 siswa. "Ujian bukan lagi menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Sekolah yang akan menentukannya," katanya.