Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 7,26 poin 0,15 persen menjadi 4.721,89 pada pembukaan perdagangan Rabu pagi.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 1,79 poin (0,22 persen) menjadi 806,68.

"Bursa saham Asia yang cenderung melemah memberi dampak negatif bagi psikologis pelaku pasar di dalam negeri sehingga cenderung mengambil posisi lepas saham dan kembali menekan IHSG," kata Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar saham Indonesia juga masih menanti pengumuman data ekonomi global serta mencermati pertemuan menteri keuangan dan bank sentral negara anggota G7 di Jepang pada 19-20 Mei 2016.

"Pertemuan G7 itu akan membahas devaluasi mata uang, menyusul pernyataan Jepang yang akan mengintervensi pasar untuk meredam kenaikan yen terhadap dolar AS," katanya.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan secara teknikal IHSG saat ini sedang dalam kecenderungan turun jangka pendek dengan potensi koreksi hingga kisaran 4.600-4.650 poin.

"Meski IHSG berada dalam tren turun, tidak berarti semua harga saham bergerak turun. Pelaku pasar dapat melakukan aksi beli secara selektif terhadap beberapa saham," katanya.

Di tingkat regional, indeks Hang Seng melemah 266,65 poin (1,33 persen) ke level 19.852,15; indeks Nikkei naik 64,58 poin (0,41 persen) ke level 16.721,38; dan Straits Times menguat 4,71 poin (0,17 persen) ke posisi 2.785,86.