Kotabaru (ANTARA News) - Korban banjir di tiga desa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan mencapai 929 orang dengan tiga orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kotabaru Ahmad Muslim di Kotabaru, Rabu mengatakan korban 929 orang itu berasal dari 254 kepala keluarga.

"Mereka berasal dari tiga desa, yakni, Desa Batuah, Mangka dan Sengayam, Kecamatan Pamukan Barat," katanya.

"Tiga korban meninggal dunia, yakni Jali (21) warga Sengayam, seorang pengendara sepeda motor, Uti (25) warga Batuah, dan seorang nenek berumur 67 tahun juga warga Batuah," tambahnya.

Selain menyebabkan tiga korban meninggal dunia, banjir tersebut juga menyebabkan 254 rumah rusak, 22 unit rumah di antaranya rusak berat dan 232 rusak ringan.

Untuk membantu para korban yang rumahnya rusak, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi membantu menyuplai konsumsi dengan menyediakan dapur umum di titik berkumpulnya para korban.

Sedangkan untuk tenda darurat, Muslim mengaku sebagian besar korban yang rumahnya rusak tinggal bersama keluarganya di desa masing-masing.

"Namun demikian, kami tetap menyiapkan tenda darurat apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh masyarakat atau para korban banjir di Desa Mangka atau Sengayam," kata dia.

Muslim mengatakan musibah banjir terparah terjadi di Desa Mangka yang terdapat 15 rumah terendam hingga ke atap.

Kapolsek Pamukan Barat dan Pamukan Utara Inspektur Satu Boni Fasius mengatakan akibat hujan deras yang turun dalam waktu sekitar dua jam pada Selasa (10/5) menyebabkan aliran Sungai Samihin meluap hingga sekitar empat meter.

"Meluapnya air sungai di daerah perbatasan Desa Banian dengan Desa Batuah itu menyebabkan oprit Jembatan Samihin runtuh, dan satu orang pengendara sepeda motor terjatuh dan meninggal dunia," kata Kapolsek.