Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui badan usaha milik daerah (BUMD) mewacanakan kerja sama dengan Yayasan Taman Margasatwa Tamansari selaku pengelola Kebun Binatang Bandung sebagai upaya penyelamatan kebun binatang tersebut terkait kematian salah satu koleksi satwa di tempat tersebut yakni seekor gajah bernama Yani..

"Dan bagaimana pun kebun binatang ialah kekayaan yang ada di kita. Saya sudah bincang-bincang dengan BUMD. Bisa enggak BUMD masuk kerja sama dengan pemilik untuk menyelesaikan persoalan yang ada," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa.

Pria yang akrab disapa Aher ini enggan mengomentari tentang permasalahan yang dihadapi oleh Kebun Binatang Bandung namun ia lebih memilih untuk membantu menyelesaikan persoalan yang ada.

"Semua pihak harus ikut terlibat dalam menyelesaikan masalah ini. Lebih bagus untuk menyelamatkan yang masih ada, bahkan mengembangkan. Perlu bersama-sama persoalannya seperti apa. Setelah persoalannya ketemu, itu tadi BUMD masuk misinya untuk menyelamatkan," ujarnya.

Menurut dia masuknya BUMD milik Pemprov tidak akan mengakuisisi seluruh hak pengelolaan. Namun pihaknya akan mendorong kerja sama dengan pihak pengelola saat ini.

"Jadi BUMD kerja sama tidak akan mengambil alih secara penuh. Ini baru penjajakan. BUMD bilang kebayang. Karena pemasaran jelas anak muda dan sekolah," katanya.

Dikatakan dia rencana penjajakan kerja sama ini bukan sebagai intervensi tapi lebih sebagai upaya membantu menyelamatkan pengelolaan kebun binatang sebagai entitas bisnis dan juga sebagai lembaga konservasi.

"Dan kita minta ke teman-teman BUMD menjajaki kerja sama secara informal dulu. Kalau nanti ketemu, titik temu jelas menguntungkan dalam arti penyelamatan satwa dan kebun binatang sebagai entitas bisnis," ujar dia.

Lebih lanjut ia mengatakan Pemprov Jawa Barat memiliki infrastruktur yang terbilang baik untuk merawat hewan-hewan koleksi kebun binatang tersebut.

"Kalau kerja sama dengan provinsi melalui BUMD kita punya perangkat. Kita dua dari 32 provinsi di Indonesia yang memiliki rumah sakit hewan," kata Aher.