Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengajak pengusaha dan masyarakat pada umumnya untuk ikut memperkuat merek-merek produk Indonesia.

Hal tersebut seiring dengan program pengembangan dan penguatan industri nasional sehingga pelaku industri menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing.

“Contohnya soal kopi dan cokelat. Agar kopi kita semakin dikenal, saya minta saat Anda nongkrong di coffe-shop di Indonesia maupun di luar negeri, pesan dengan mengatakan ‘saya minta kopi Indonesia’ misalnya yang Gayo, Kerinci, Toraja, Kintamani,” katanya Saleh lewat siaran pers di Jakarta, Senin.

Saleh menyampaikan hal itu kepada peserta Musyawarah Nasional VIII Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) di Jakarta, yang hadir mewakili Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada Munas bertajuk ”Masa Depan Produk Dalam Negeri, Masa Depan Indonesia”.

Selain mendongkrak kemampuan produsen dari sisi produksi dan pemasaran, upaya yang bertujuan sama juga dapat dilakukan saat melakukan aktivitas konsumsi dengan berbagai cara.

Menurut Saleh, jika hal ini dilakukan oleh banyak konsumen, konsisten dan berulang-ulang, lanjutnya, maka pemilik dan pengelola kedai kopi akan lebih banyak menyediakan pasokan kopi, cokelat dan produk Indonesia lainnya.

Kedai kopi, seperti bisnis lainnya, diyakininya pasti memiliki studi pasar dan menganalisis permintaan konsumen.

“Ujung-ujungnya kopi kita lebih banyak dibeli pelaku usaha. Yang untung siapa, ya petani dan pengolah kopi. Jadi ayo kita selalu bangga dan beli produk Indonesia,” tegasnya. Saleh mengakui upaya meningkatkan penjualan produk mesti banyak dilakukan dengan berbagai cara, termasuk yang sederhana dan menyangkut kebiasaan sehari-hari.

Demikian juga dengan produk nasional lainnya, sehingga ketika bepergian ke lain daerah dan manca negara, masyarakat membawa produk kerajinan sebagai oleh-oleh untuk teman dan kerabat.