Presiden Park: Hubungan Korsel-Indonesia masuki babak baru
16 Mei 2016 20:02 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye dalam jumpa pers bersama di Seoul, Senin (16/5/2016). (Yonhap)
Seoul (ANTARA News) - Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye menilai hubungan bilateral pihaknya dengan Indonesia memasuki babak baru yang lebih baik.
"Indonesia merupakan negara perdagangan utama, negara tujuan investasi dan mitra utama Korsel di ASEAN, khususnya. Tahun ini merupakan tahun ke-10 semenjak kedua negara menjalin hubungan kemitraan strategis," kata Park dalam jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Cheong Wa Dae, Seoul, Senin.
Presiden Park mengatakan, babak baru tersebut ditandai dengan sejumlah kerja sama ekonomi dan upaya saling mendukung di bidang politik luar negeri, serta keamanan dunia.
Sejumlah kerja sama ekonomi itu, menurut dia, antara lain keinginan memperluas Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dan memenuhi persyaratan FTA Korsel dan negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menciptakan lingkungan yang ramah investasi dan bisnis.
"Kedua negara sepakat untuk mengeratkan kerja sama khususnya di bidang industri kreatif,maritim dan lingkungan. Pada hari ini telah ditandatangani berbagai MoU untuk membuat sinergi dalam kerja sama," katanya.
Park juga menghargai langkah Indonesia yang meminta Korea Utara (Korut) untuk mematuhi Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait penggunaan senjata nuklir.
"Saya mengapresiasi penyampaian pernyataan resmi pemerintah Indonesia untuk mengutuk perbuatan Korut, seperti uji coba nuklir, peluncuran rudal dan uji coba peluncuran rudal dari kapal selam," ujarnya.
Dia juga menilai hubungan politik Korsel dan Indonesia semakin membaik yang dicerminkan melalui kerja sama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX berdasarkan rasa saling percaya.
"Kedua pemimpin negara sepakat untuk berusaha bersama-sama untuk menanggulangi dan mencegah teror dan juga radikalisme yang bersifat mengancam keamanan sosial masyarakat internasional," ujar Park.
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Park Geun-hye di Istana Cheong Wa Dae, yang disebut juga "Blue House", untuk membicarakan peningkatan hubungan bilateral.
Presiden RI melakukan kunjungan kenegaraan ke Korsel pada 15-18 Mei 2016. Sejumlah pertemuan bisnis juga telah dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama para pengusaha Korsel.
Dari Korsel, Presiden Jokowi akan berkunjung ke Sochi, Rusia untuk menghadiri Konperensi Tingkat-Tingkat (KTT) ASEAN-Rusia pada 19-20 Mei 2016.
"Indonesia merupakan negara perdagangan utama, negara tujuan investasi dan mitra utama Korsel di ASEAN, khususnya. Tahun ini merupakan tahun ke-10 semenjak kedua negara menjalin hubungan kemitraan strategis," kata Park dalam jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Cheong Wa Dae, Seoul, Senin.
Presiden Park mengatakan, babak baru tersebut ditandai dengan sejumlah kerja sama ekonomi dan upaya saling mendukung di bidang politik luar negeri, serta keamanan dunia.
Sejumlah kerja sama ekonomi itu, menurut dia, antara lain keinginan memperluas Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dan memenuhi persyaratan FTA Korsel dan negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menciptakan lingkungan yang ramah investasi dan bisnis.
"Kedua negara sepakat untuk mengeratkan kerja sama khususnya di bidang industri kreatif,maritim dan lingkungan. Pada hari ini telah ditandatangani berbagai MoU untuk membuat sinergi dalam kerja sama," katanya.
Park juga menghargai langkah Indonesia yang meminta Korea Utara (Korut) untuk mematuhi Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait penggunaan senjata nuklir.
"Saya mengapresiasi penyampaian pernyataan resmi pemerintah Indonesia untuk mengutuk perbuatan Korut, seperti uji coba nuklir, peluncuran rudal dan uji coba peluncuran rudal dari kapal selam," ujarnya.
Dia juga menilai hubungan politik Korsel dan Indonesia semakin membaik yang dicerminkan melalui kerja sama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX berdasarkan rasa saling percaya.
"Kedua pemimpin negara sepakat untuk berusaha bersama-sama untuk menanggulangi dan mencegah teror dan juga radikalisme yang bersifat mengancam keamanan sosial masyarakat internasional," ujar Park.
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Park Geun-hye di Istana Cheong Wa Dae, yang disebut juga "Blue House", untuk membicarakan peningkatan hubungan bilateral.
Presiden RI melakukan kunjungan kenegaraan ke Korsel pada 15-18 Mei 2016. Sejumlah pertemuan bisnis juga telah dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama para pengusaha Korsel.
Dari Korsel, Presiden Jokowi akan berkunjung ke Sochi, Rusia untuk menghadiri Konperensi Tingkat-Tingkat (KTT) ASEAN-Rusia pada 19-20 Mei 2016.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: