Djokovic dikalahkan Murray di final Italia Terbuka
16 Mei 2016 05:38 WIB
Petenis Inggris Andy Murray berteriak saat kompetisi final tenis tunggal putra melawan peringkat satu dunia Novak Djokovic dari Serbia di Turnamen Paris Masters, Minggu (8/11). (REUTERS/Charles Platiau)
Roma (ANTARA News) - Andy Murray menghancurkan dominasi Novak Djokovic dengan mengalahkan petenis Serbia melalui kemenangan straight set pada final Italia Terbuka di Roma pada Minggu.
Hanya sepekan setelah Djokovic mengalahkannya di final Madrid Terbuka, petenis Skotlandia itu dapat membalas dendam atas petenis peringkat satu dunia tersebut pada final lain di turnamen lapangan tanah liat melalui kemenangan 6-3, 6-3 pada pertandingan yang berlangsung selama satu jam 35 menit, lapor Reuters.
Djokovic tidak menampilkan permainan terbaiknya dan sedang berada dalam suasana hati yang buruk, mengeluh kepada wasit dalam beberapa kesempatan mengenai kondisi permukaan lapangan yang licin di Foro Italico.
Ia menelan kekalahan ketiganya sepanjang seluruh musim, melepaskan beberapa pukulan forehand yang buruk dan double fault pada game terakhir, sebelum Murray melepaskan satu backhand inspirasional untuk membuatnya mengangkat gelar.
Tidak ada petenis Britania yang memenangi gelar Italia sejak 1931 dan kesuksesan ini membuat sang petenis peringkat tiga dunia Murray memiliki dorongan semangat yang besar sebelum Grand Slam kedua musim ini, Prancis Terbuka, yang akan dimulai pekan depan.
(Uu.H-RF/A020)
Hanya sepekan setelah Djokovic mengalahkannya di final Madrid Terbuka, petenis Skotlandia itu dapat membalas dendam atas petenis peringkat satu dunia tersebut pada final lain di turnamen lapangan tanah liat melalui kemenangan 6-3, 6-3 pada pertandingan yang berlangsung selama satu jam 35 menit, lapor Reuters.
Djokovic tidak menampilkan permainan terbaiknya dan sedang berada dalam suasana hati yang buruk, mengeluh kepada wasit dalam beberapa kesempatan mengenai kondisi permukaan lapangan yang licin di Foro Italico.
Ia menelan kekalahan ketiganya sepanjang seluruh musim, melepaskan beberapa pukulan forehand yang buruk dan double fault pada game terakhir, sebelum Murray melepaskan satu backhand inspirasional untuk membuatnya mengangkat gelar.
Tidak ada petenis Britania yang memenangi gelar Italia sejak 1931 dan kesuksesan ini membuat sang petenis peringkat tiga dunia Murray memiliki dorongan semangat yang besar sebelum Grand Slam kedua musim ini, Prancis Terbuka, yang akan dimulai pekan depan.
(Uu.H-RF/A020)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: