Jakarta (ANTARA News) - Pendidikan seks dan moralitas di dalamnya dapat mulai diajarkan sejak anak-anak mulai lahir, demikian disampaikan psikolog Baby Jim Aditya.

"Mulailah sejak anak-anak bernafas. Artinya sejak lahir, dengan cara yang disesuaikan dengan usianya," kata Baby di Jakarta, Sabtu.

Menurut Baby, pendidikan seks diberikan sepanjang hidup sang anak hingga ia dewasa dan dapat memahaminya sendiri.

Dalam mengajarkan seks pada anak, orang tua bisa memulai dari mengenali jenis seks yang ada, yang laki-laki dan perempuan.

Setelah itu, mulai memahami organ tubuh yang ia miliki, termasuk kemaluan yang ada pada dirinya dan bagaimana ia perlu menjaganya dari orang lain.

Saat pengetahuan-pengetahuan tersebut disampaikan, lanjut Baby, orang tua bisa menyisipkan soal moralitas dan kesopanan yang berlaku.

"Dinamikanya berganti-ganti. Ada banyak sekali dinamika seksualitas yang dulu tidak terpikir oleh dan ternyata terjadi, itu juga perlu diwaspadai," ujar Baby.

Pada bagian ini, yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara orang tua menyampaikan pendidikan seks dan pengetahuan tentang moralitas tersebut.

Menurut Baby, orang tua perlu proaktif mencari tahu dari berbagai referensi agar cara yang digunakan dapat tepat sasaran, di mana pada saat bersamaan, orang tua perlu menjadi contoh bagi anak-anaknya.

"Kita harus banyak mempelajari cara-cara penyampaiannya. Dan itu semua dimulai dari rumah, karena otoritas moral dimulai dari lingkungan yang palinh dekat dengan kita," tukasnya.