Menhan: Sukhoi Su-35 lanjutkan pesawat sebelumnya
13 Mei 2016 21:10 WIB
Atraksi Pesawat Sukhoi Di Kolaka Warga mengabadikan atraksi pesawat Sukhoi SKM27 terbang rendah, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu (27/4/2016). Atraksi tiga pesawat Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar itu untuk memeriahkan HUT Provinsi Sulawesi Tenggara ke 52. (ANTARA FOTO/Jojon) ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembelian Sukhoi SU-35 merupakan upaya untuk menjaga keberlanjutan teknologi dari pembelian pesawat Sukhoi model sebelumnya oleh Indonesia.
"Kenapa membeli Sukhoi dari Rusia supaya berlanjut, kita ada SU-27, SU-30 sekarang ada SU-35," katanya di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikannya menanggapi rencana pembelian satu skuadron Sukhoi SU-35 dari Rusia. Penandatanganan kesepakatan tersebut rencananya akan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke Rusia pada pertengahan Mei 2016 ini, guna menghadiri pertemuan ASEAN-Rusia.
Sukhoi tersebut, akan menggenapi jajaran pesawat tempur dalam menjaga pertahanan dan keutuhan wilayah NKRI.
Ryamizard menambahkan, hubungan Indonesia dengan Rusia saat ini setara dengan hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat, China dan negara-negara lainnya.
"Tidak ada yang istimewa," katanya.
Sementara itu, dua minggu sebelumnya, Menhan melakukan kunjungan ke Rusia. Kunjungan tersebut untuk menghadiri pertemuan para menhan ASEAN dan Rusia guna membahas terorisme.
"Kenapa membeli Sukhoi dari Rusia supaya berlanjut, kita ada SU-27, SU-30 sekarang ada SU-35," katanya di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikannya menanggapi rencana pembelian satu skuadron Sukhoi SU-35 dari Rusia. Penandatanganan kesepakatan tersebut rencananya akan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke Rusia pada pertengahan Mei 2016 ini, guna menghadiri pertemuan ASEAN-Rusia.
Sukhoi tersebut, akan menggenapi jajaran pesawat tempur dalam menjaga pertahanan dan keutuhan wilayah NKRI.
Ryamizard menambahkan, hubungan Indonesia dengan Rusia saat ini setara dengan hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat, China dan negara-negara lainnya.
"Tidak ada yang istimewa," katanya.
Sementara itu, dua minggu sebelumnya, Menhan melakukan kunjungan ke Rusia. Kunjungan tersebut untuk menghadiri pertemuan para menhan ASEAN dan Rusia guna membahas terorisme.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: