Jakarta (ANTARA News) - Produk-produk industri strategis Indonesia hadir di pasar Timur Tengah melalui pameran industri pertahanan dan keamanan berskala internasional "the 11th Special Operations Forces Exhibition and Conference" (SOFEX) di Amman, Yordania.

Menurut keterangan pers Kedutaan Besar Indonesia di Amman yang diterima di Jakarta, Kamis, pameran tersebut secara resmi dibuka oleh Raja Yordania Abdullah II pada 10 Mei 2016 dan akan berlangsung sampai tanggal 12 Mei 2016.

Dubes Indonesia untuk Kerajaan Yordania Hasyimiah merangkap Palestina Teguh Wardoyo mengutarakan bahwa PT Pindad mewakili Indonesia dalam pameran tersebut.

Partisipasi Indonesia pada pameran ini bertujuan mengenal pasar, melihat peluang, dan aktif dalam promosi industri strategis Indonesia di Timur Tengah.

PT Pindad menampilkan produk-produk unggulannya, seperti Senapan Serbu 2 (SS2 V4 HB & SS2 V5 Comando), Pistol G2 Elite dan G2 Combat, (SPR2 dan SPR3), dan Senapan Anti Teror PM2.

PT Pindad juga membawa model panser Anoa, kendaraan taktis Komodo, dan kapal tank. PT Pindad memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk melakukan uji coba senjata dan munisi pada pameran tersebut.

Selain PT Pindad, beberapa industri strategis nasional, yaitu PT Dirgantara Indonesia, PT PAL dan PT Sritex turut berpartisipasi dalam pameran tersebut.

Presiden SOFEX Pangeran Feisal bin Al Hussein sangat tertarik atas perkembangan industri strategis Indonesia dan sangat tertarik dengan Senapan Sniper SPR2. Dia mengatakan akan menguji senjata tersebut di lapangan tembak dekat lokasi pameran.

Ketertarikan terhadap produk strategis Indonesia juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Tentara Kazakhstan Jenderal Zhasuzakov Sakin dan Panglima Tentara Kuwait Letnan Jenderal Mohammad Khaled Al-Kheder.

Delegasi militer kedua negara tersebut telah mengatur pertemuan lanjutan dengan pihak Indonesia dan mengundang PT Pindad untuk berkunjung ke Kazakhstan dan Kuwait.

Pameran SOFEX yang diprakarsai oleh Raja Abdullah II diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak 1996.

SOFEX 2016 diikuti lebih dari 400 perusahaan yang bergerak di industri pertahanan dari 47 negara.

Ketua panitia penyelenggara Amer Tabbah mengharapkan Indonesia untuk berpartisipasi kembali pada SOFEX 2018 guna melihat peluang pasar sekaligus mempromosikan kehebatan produk Indonesia.