Berlin (ANTARA News) - Pihak berwenang Jerman menyelidiki 40 perkara anggota ISIS memasuki negara tersebut bersama gelombang pengungsi dari Timur Tengah baru-baru ini, kata pernyataan kepolisian federal, Rabu.

Hasil penyelidikan itu menunjukkan dua kali lipat dari jumlah perkara sejak Januari dan diduga menjadi perhatian mendalam atas tingkat ancaman di Jerman, yang belum pernah mengalami serangan besar ISIS seperti yang mengguncang negara tetangganya, Prancis dan Belgia, beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemerintah Jerman mengabaikan ancaman anggota ISIS memasuki Eropa bersama gelombang pendatang, sebagai upaya menghindari kekhawatiran mendalam warga atas gelombang tersebut, yang mencatat 1,1 juta orang pada tahun lalu.

"Saya tidak menyampaikan rahasia kepada Anda ketika saya mengatakan bahwa saya khawatir akan besarnya jumlah pendatang, yang jatidirinya tidak kami ketahui karena mereka tidak punya dokumen saat memasuki negara ini," kata Maassen.

Jumlah pendatang yang memasuki Jerman telah mencapai puncaknya, yakni lebih dari 10.000 orang per hari pada musim gugur lalu, namun menurun drastis pada beberapa bulan terakhir karena penutupan perbatasan Yunani-Makedonia dan kesepakatan antara Uni Eropa dan Turki yang mematahkan semangat para pengungsi untuk menyeberangi Laut Aegean.

(Uu.SYS/A/M038/A/B002)