London (ANTARA News) - Para penggemar yang menodai pesta perpisahan West Ham United dengan menyerang bus tim Manchester United menggunakan botol akan diskors seumur hidup, kata wakil ketua klub Karren Brady pada Rabu.
Rekaman video yang direkam oleh para pemain United dari dalam bus menjadi viral di media sosial, sedangkan rekaman televisi mengenai aksi kekerasan itu telah tersebar ke seluruh dunia.
Ketua bersama David Sullivan, yang berbicara kepada Sky Sports pada Selasa, awalnya tidak memperhatikan tingkat keseriusan insiden itu dan menyalahkan Manchester United karena mengakibatkan penundaan dimulainya permainan selama 45 menit -- pertandingan terakhir yang dimainkan di Boleyn Ground.
Bagaimanapun, Brady berupaya memperbaiki kerusakan yang diciptakan oleh komentar-komentar Sullivan.
"Saya, Dewan, dan semua orang di West Ham mengutuk keras tingkah laku yang tidak dapat diterima yang kita saksikan di luar stadion tadi malam," ucapnya dalam pernyataan di Twitter.
"West Ham merupakan klub keluarga dan mayoritas penggemar yang menghadiri pertandingan terakhir pada Selasa untuk mengucapkan perpisahan yang layak kepada Boleyn."
"Mereka-mereka yang memilih untuk bertingkah laku tidak pantas akan ditangani dengan cara sekeras mungkin, dengan skors seumur hidup bagi mereka yang didapati bersalah melakukan kekerasan."
Ribuan penggemar memadati jalan-jalan di sekitar stadion pada Selasa, sebagian besar tidak memiliki tiket untuk pertandingan.
Bus United diserang ketika melintasi patung mantan kapten West Ham Bobby Moore, yang berpose dengan Piala Dunia 1966.
FA juga mengumumkan bahwa pihaknya akan meluncurkan penyelidikan penuh, termasuk insiden di mana sejumlah benda dilemparkan kepada kiper United David de Gea saat pertandingan berlangsung.
(Uu.SYS/C/H-RF/A/D011)
West Ham jatuhkan hukuman seumur hidup kepada penggemar yang anarkis
11 Mei 2016 23:47 WIB
Citra udara Stadion Upton Park atau Boleyn Ground laga terakhir sebagai kandang West Ham United melawan Manchester United, Rabu (11/5/2016) dini hari WIB (www.premierleague.com)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: