Warga perbatasan Kalbar ikut Kader Bela Negara
11 Mei 2016 22:30 WIB
ilustrasi Sejumlah peserta pendidikan bela negara turun ke air saat mengikuti kegiatan pendidikan bela negara di markas Yonif 700 Raider, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/4/2016). Kegiatan pendidikan bela negara yang diikuti oleh 500 anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulsel tersebut guna menumbuhkan jiwa nasionalisme dan mewujudkan rasa cinta tanah air sekaligus sebagai persiapan untuk mengikuti Jambore Daerah HIPMI 2016. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Badau, Kalbar (ANTARA News) - Sekitar 100 orang warga perbatasan di Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat ikut pelatihan Kader Bela Negara yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dari 11-12 Mei di Gedung Serba Guna, Badau.
Dalam pelatihan tersebut, ada beberapa materi yang disampaikan kepada peserta, di antaranya terkait Tataran dasar bela Negara, Aktualisasi nilai-nilai bela Negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional, Wawasan kebangsaan, Empat konsensus dasar kebangsaan, penyuluhan anti narkoba dan penyuluhan antiteror.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan dan memantapkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesadaran bela negara, agar dapat menjadi landasan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kasubdit Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kolonel A Eddy Endrayana, di Badau, Rabu.
Dirinya mengharapkan melalui pelatihan kader bela negara, muncul kader penyebarluasan bela negara, apalagi di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia seperti di Badau.
Bela negara menurut Eddy, mesti ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari, sebab dalam mempertahankan NKRI bukan hanya tugas TNI, melainkan peranan serta masyarakat.
Lebih lanjut dia menjelaskan wawasan pertahanan dan kesadaran bela negara sebagai implementasi hak dan kewajiban sebagai warga negara. "Bela negara ini juga sebagai kehormatan bagi setiap warga negara selain sebagai kewajiban dasar, yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian diri kepada bangsa dan negara," jelasnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan agar tumbuh kesadaran nasionalisme bela negara yang tertanam dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara, apalagi masyarakat yang berada di daerah perbatasan.
"Mempertahankan NKRI merupakan tanggung jawab bersama, melalui pelatihan pembinaan kader bela negara ini diharapkan muncul kader-kader bela negara yang mampu menyebarluaskan pertahanan dan bela negara kepada seluruh komponen masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Kemenhan juga menyerahkan bantuan berupa mesin genset kapasitas 1500 watt, mesin pompa air besar sebanyak 2 unit, meja pimpong 2unit, net pimpong 2 buah, bet pimpong 4 buah, dan bola pimpong 2 slop.
Dalam pelatihan tersebut, ada beberapa materi yang disampaikan kepada peserta, di antaranya terkait Tataran dasar bela Negara, Aktualisasi nilai-nilai bela Negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional, Wawasan kebangsaan, Empat konsensus dasar kebangsaan, penyuluhan anti narkoba dan penyuluhan antiteror.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan dan memantapkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesadaran bela negara, agar dapat menjadi landasan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kasubdit Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kolonel A Eddy Endrayana, di Badau, Rabu.
Dirinya mengharapkan melalui pelatihan kader bela negara, muncul kader penyebarluasan bela negara, apalagi di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia seperti di Badau.
Bela negara menurut Eddy, mesti ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari, sebab dalam mempertahankan NKRI bukan hanya tugas TNI, melainkan peranan serta masyarakat.
Lebih lanjut dia menjelaskan wawasan pertahanan dan kesadaran bela negara sebagai implementasi hak dan kewajiban sebagai warga negara. "Bela negara ini juga sebagai kehormatan bagi setiap warga negara selain sebagai kewajiban dasar, yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian diri kepada bangsa dan negara," jelasnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan agar tumbuh kesadaran nasionalisme bela negara yang tertanam dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara, apalagi masyarakat yang berada di daerah perbatasan.
"Mempertahankan NKRI merupakan tanggung jawab bersama, melalui pelatihan pembinaan kader bela negara ini diharapkan muncul kader-kader bela negara yang mampu menyebarluaskan pertahanan dan bela negara kepada seluruh komponen masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Kemenhan juga menyerahkan bantuan berupa mesin genset kapasitas 1500 watt, mesin pompa air besar sebanyak 2 unit, meja pimpong 2unit, net pimpong 2 buah, bet pimpong 4 buah, dan bola pimpong 2 slop.
Pewarta: Timotius
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: