Berlin (ANTARA News) - Badan sepak bola dunia FIFA memperingatkan asosiasi sepak bola Nepal (ANFA) bakal menghadapi komite normalisasi FIFA, kecuali asosiasi itu mendudukkan kembali para eksekutif asosiasi itu yang diskors, selain diwajibkan menggelar kongres secepatnya.

Dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal ANFA Dhirendra Pradhan pada 9 Mei, Plt Sekretaris Jenderal FIFA Markus Kattner menyebut ANFA gagal bertindak sesuasi dengan statuta.

Ganesh Thapa, bekas presiden ANFA, diskors selama sepuluh tahun pada November 2015 dan dikenai denda 20.000 franc Swiss karena melakukan serangkaian pelanggaran.

Thapa yang mantan pemain sepak bola mengaku menerima uang dari mantan Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia AFC Mohammad bin Hammam yang sudah diskor seumur hidup karena menyuap.

Thapa mengaku uang itu dipinjamkan dari bin Hammam untuk tujuan bisnis.

Selain dua dekade memimpin ANFA, Thapa juga bertindak sebagai wakil presiden AFC yang beranggotakan 47 negara.

Sejak dia tidak lagi menangani ANFA, para pejabat sepak bola Nepal dan Presiden Nepal Narendra Shrestha dikritik karena tidak bisa melakukan perubahan apa-apa dan dekat dengan Thapa.

Para anggota komite eksekutif ANFA, termasuk dua bekas wakil presiden organisasi ini yang terkenal kerap mengkritik Thapa dan membawa kasus ini ke FIFA tahun lalu, disingkirkan oleh ANFA.

"FIFA dan AFC meminta Anda mematuhi beberapa hal berikut ini: pertama mengembalian empat anggota ANFA yang dicopot paling lambat 23 Mei 2016, dan kedua menggelar kongres ANFA sesegera mungkin setelah itu," kata Kattner dalam suratnya itu seperti dikutip Reuters.