Tidak ada pengamanan khusus di Nusakambangan
11 Mei 2016 12:52 WIB
Petugas membawa tiga terpidana mati yang akan dipindahkan ke Lapas Batu, Nusakambangan, di dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, Minggu (8/5/2016). Tiga terpidana mati kasus narkoba yang dipindahkan dari Lapas Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, ke Lapas Batu Nusakambangan, terdiri atas Suryanto (53), Agus Hadi (53) dan Pudjo Lestari (42). (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Semarang (ANTARA News) - Kepala Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Jawa Tengah Bambang Sumardiono mengatakan tidak ada pengamanan khusus di Nusakambangan Cilacap menjelang eksekusi mati gelombang ketiga yang rencananya dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Pengamanan seperti biasa, secara rutin," kata Bambang di Semarang, Rabu.
Menurut dia, pelaksanaan eksekusi mati bukan merupakan momen luar biasa.
Ia menuturkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah terus menerus melakukan kesiapan.
Dengan demikian, lanjut dia, kapan pun akan dilaksanakan eksekusi mati, pihak Lembaga Pemasyarakatan di Nusakambangan telah siap.
Ia mengungkapkan sejauh ini belum ada instruksi dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berkaitan dengan rencana eksekusi mati tersebut.
"Secara garis besar kami siap, tinggal tunggu koordinasi dari kejaksaan sebagai eksekutor," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Liliek Darmanto telah menerima informasi dari kejaksaan tentang 15 terpidana yang akan dieksekusi mati.
Polda telah menyiapkan 150 personel Brimob yang akan bertugas sebagai eksekutor.
"Pengamanan seperti biasa, secara rutin," kata Bambang di Semarang, Rabu.
Menurut dia, pelaksanaan eksekusi mati bukan merupakan momen luar biasa.
Ia menuturkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah terus menerus melakukan kesiapan.
Dengan demikian, lanjut dia, kapan pun akan dilaksanakan eksekusi mati, pihak Lembaga Pemasyarakatan di Nusakambangan telah siap.
Ia mengungkapkan sejauh ini belum ada instruksi dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berkaitan dengan rencana eksekusi mati tersebut.
"Secara garis besar kami siap, tinggal tunggu koordinasi dari kejaksaan sebagai eksekutor," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Liliek Darmanto telah menerima informasi dari kejaksaan tentang 15 terpidana yang akan dieksekusi mati.
Polda telah menyiapkan 150 personel Brimob yang akan bertugas sebagai eksekutor.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: