Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melepas ekspedisi napak tilas "Spirit of Majapahit" sebagai bagian dari promosi budaya maritim Indonesia.

"Hari ini hari yang bersejarah karena kita mengulang sejarah. Ekspedisi ini bagian dari napak tilas budaya maritim yang sejak dahulu sudah ada," kata Deputi IV Bidang SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin saat melepas replika kapal Majapahit di Marina Ancol, Jakarta, Rabu.

Replika kapal Majapahit itu akan berlayar mengarungi lautan dengan rute Jakarta, Pontianak, Brunei Darussalam, Manila, Taiwan, Okinawa dan berakhir di Tokyo.

Setibanya di Tokyo, kapal akan dimuseumkan sebagai simbol hubungan Indonesia-Jepang.

"Sejarah mencatat setidaknya ada sembilan kali pelayaran dari Jepang ke Indonesia dan lima kali dari Indonesia ke Jepang di masa lalu," katanya.

Replika kapal Majapahit yang dibangun sejak 2009 di Slopeng, Madura, Jawa Timur, sudah dilepas berlayar pada 2010.

Sayangnya, kala itu, kapal harus kembali lantaran tiupan badai topan di Filipina.

Akibat tsunami di Jepang pada 2011, rencana pelayaran kemudian ditunda lagi hingga 2016.

Dengan kondisi angin yang mendukung, diharapkan perjalanan ke Jepang bisa ditempuh dalam 50 hari.

"Diperkirakan tiba di Tokyo awal minggu pertama Juli 2016. Ini memang bukan perjalanan ringan," ujarnya.

Kapal "Spirit of Majapahit" berukuran panjang 20 meter dan lebar 4,5 meter itu membawa 10 awak yang terdiri atas enam orang kru, dua orang mahasiswa, satu orang pelaut profesional Jepang, serta satu wartawan LKBN Antara yang akan mengikuti perjalanan dari Pontianak.