Rupiah rabu pagi menguat menjadi Rp13.270
11 Mei 2016 11:18 WIB
Penukaran Valas Petugas menghitung uang pecahan 100 dolar AS di penukaran valas Ayu Masagung, Jakarta, Rabu (4/3/2016). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah sebesar 0,17 persen atau berada pada posisi Rp 12.990 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) ()
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat 8 poin menjadi Rp13.270 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.278 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa harga minyak mentah dunia yang stabil menjadi salah satu faktor yang menjaga laju mata uang rupiah berada di area positif terhadap dolar AS di pasar valas domestik.
Harga minyak mentah dunia jenis WTI crude pada Rabu (11/5) pagi berada di posisi 44,45 dolar AS per barel dan Brent crude di level 45,32 dolar AS per barel.
"Harga minyak mentah dunia yang stabil memberikan kesempatan bagi mata uang rupiah terhadap dolar AS," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa rilis kenaikan cadangan devisa juga cukup ditanggapi positif oleh pelaku pasar uang domestik.
Bank Indonesia mencatat, jumlah cadangan devisa Indonesia naik 200 juta dolar AS menjadi 107,7 miliar dolar AS hingga akhir April 2016, didorong tambahan penyerapan dana dari lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) dan juga sektor penerimaan lain.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa cadangan devisa Indonesia yang naik meski tipis, cukup mampu mengurangi sentimen negatif yang beredar di pasar.
Di sisi lain, lanjut dia, belum adanya data ekonomi AS yang naik signifikan menjadi salah satu faktor yang menahan dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa harga minyak mentah dunia yang stabil menjadi salah satu faktor yang menjaga laju mata uang rupiah berada di area positif terhadap dolar AS di pasar valas domestik.
Harga minyak mentah dunia jenis WTI crude pada Rabu (11/5) pagi berada di posisi 44,45 dolar AS per barel dan Brent crude di level 45,32 dolar AS per barel.
"Harga minyak mentah dunia yang stabil memberikan kesempatan bagi mata uang rupiah terhadap dolar AS," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa rilis kenaikan cadangan devisa juga cukup ditanggapi positif oleh pelaku pasar uang domestik.
Bank Indonesia mencatat, jumlah cadangan devisa Indonesia naik 200 juta dolar AS menjadi 107,7 miliar dolar AS hingga akhir April 2016, didorong tambahan penyerapan dana dari lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) dan juga sektor penerimaan lain.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa cadangan devisa Indonesia yang naik meski tipis, cukup mampu mengurangi sentimen negatif yang beredar di pasar.
Di sisi lain, lanjut dia, belum adanya data ekonomi AS yang naik signifikan menjadi salah satu faktor yang menahan dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: