Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan Jepang sudah menyatakan ketertarikanya untuk merevitalisasi kereta api lintas Utara Jawa.

Hermanto dalam diskusi yang bertajuk "Progres Pembangunan Perkeretaapian Indonesia" di Jakarta, Selasa, mengatakan bentuk revitalisasi tersebut, yakni meningkatkan kecepatan kereta dari 80 kilometer per jam menjadi 150 kilometer per per jam untuk relasi Jakarta-Surabaya.

"Kalau Jakarta-Surabaya bisa kecepatannya 150 kilometer per jam, ini lebih menarik," katanya.

Hermanto mengungkapkan sebelumnya Kemenhub menawarkan dua opsi dalam pembiayaan antara proyek Trans Sumatera-Trans Sulawesi dan revitalisasi kereta Lintas Utara Jawa.

"Saya katakan kalau memang mereka mau menunjukkan kecanggihan teknologi, pilih yang revitalisasi dan rupanya mereka juga tertarik," katanya.

Sementara itu, untuk Trans Sumatera dan Trans Sulawesi, pemerintah telah menawarkan ke Tiongkok dan dinilai sudah menyatakan minat menggarap proyek tersebut.

Dia menambahkan penawaran tersebut dilatarbelakangi anggaran untuk Kemenhub tahun ini dipotong 10 persen dalam rangkaefisiensi.

"Untuk APBN 2016 dipotong 10 persen atau sekitar Rp3,7 triliun dari Rp40 triliun," katanya.

Hermanto mengungkapkan alasan pemotongan tersebut, yaitu karena berkurangnya pendapatan dari pajak dan lainnya.

Dia menambahkan pemotongan tersebut juga berlaku di seluruh sektor Kemenhub, bukan hanya di Ditjen Perkeretaapian.

Hermanto menuturkan dampak dari efisiensi tersebut, yakni sejumlah proyek yang berpotensi tertunda penyelesaiannya karena kurangnya biaya.

"Pengaruhnya paling dari segi waktu akan bergeser ke belakang waktu penyelesaiannya," katanya.

Artinya, lanjut dia, proyek-proyek yang ditargetkan akan selesai 2019, kemungkinan besar akan mundur, seperti Trans Jawa, Sumatera Sulawesi, Kalimantan dan Papua.

Pada 2030, Kemenhub menargetkan jaringan KA nasional sepanjang 12.100 kilomter (Pulau Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua), termasuk jaringan KA perkotaan sepanjang 3.800 kilometer.

Selanjutnya, sarana angkutan penumpang dengan jumlah lokomotif 2.805 unit, kereta api penumpang sebanyak 27.960 unit serta angkutan barang dengan jumlah lokomitif 1.995 unit dan gerbong 39.655 unit.

Hingga 2019, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub menargetkan pembangunan jalur KA sepanjang 3.258 kilometer pada Lintas Sumatera, Lintas Selatan Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.