Pengunjung Lawang Sewu tembus 5.000 wisatawan/hari
9 Mei 2016 20:05 WIB
Lawang Sewu. Wisatawan mendengarkan penjeasan pemandu komplek Lawang Sewu di Semarang, Jateng, Minggu (10/6/2012). Lawang Sewu yang dibangun pada tahun 1904 tersebut merupakan salah satu objek wisata cagar budaya unggulan Semarang dikarenakan sejarah dan bentuk bangunanannya yang memiliki banyak pintu (lawang) sehingga selalu ramai dikunjungi wisatawan pada hari libur. (FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Semarang (ANTARA News) - Tingkat kunjungan wisatawan ke Museum Lawang Sewu Semarang mencapai sekitar 5.000 orang/hari selama empat hari bertepatan dengan libur panjang akhir pekan lalu.
"Selama libur panjang kemarin, tingkat kunjungan wisatawan tembus sampai 5.000 orang/hari," kata Manager Museum Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sapto Hartoyo di Semarang, Senin.
Hal itu diungkapkannya usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, beserta jajaran pengurus, seperti Taufik Kurniawan (Wakil Ketua DPR) dan Yayuk Basuki (anggota DPR).
Menurut dia, tingkat kunjungan ke Lawang Sewu terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, mulai dari 2012 sebanyak 121.696 wisatawan, pada 2013 meningkat menjadi 234.206 wisatawan.
Pada 2014, jumlah pengunjung berada di kisaran 400 ribu wisatawan, sementara untuk kurun 2015 mencapai 688.991 orang.
Sampai periode April 2016, pengunjung Lawang Sewu tercatat sudah sebanyak 231.026 wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara dan ditargetkan mencapai satu juta hingga akhir tahun.
Ia menjelaskan berbagai pembenahan terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pengunjung Lawang Sewu, seperti penyediaan fasilitas kesehatan dan ruang laktasi untuk ibu menyusui.
"Sebentar lagi akan ada perpustakaan. Kami sedang membangun perpustakaan yang nantinya berisikan buku-buku sejarah perkembangan perkeretaapian dan kemanfaatan secara heritage," katanya.
Tak lupa, kata dia, perpustakaan di Lawang Sewu nantinya juga diisi buku-buku tentang perkeretaapian dengan versi anak-anak dengan banyak gambar dan kartun agar anak-anak tertarik membaca.
"Ya, kami memang ingin membangun suasana edukatif dengan keberadaan perpustakaan itu. Isinya buku bermacam-macam tentang sejarah perkeretaapian. Termasuk buku untuk anak-anak," kata Sapto.
Revitalisasi sudah rampung dilakukan di seluruh bangunan bersejarah yang ada di Lawang Sewu, yakni Gedung A, B, C, D, dan E yang berdiri di atas luas lahan sekitar 14 ribu meter persegi.
Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyambut baik pelestarian dan pemanfaatan Lawang Sewu sebagai bangunan cagar budaya oleh PT KAI yang patut dicontoh oleh lembaga dan institusi lain.
"Warisan sejarah seperti Lawang Sewu ini patut dilestarikan dan dipertahankan sebagai warisan budaya nasional. Jangan sampai kehilangan identitas kesejarahan dan keindonesiaan," pungkasnya.
"Selama libur panjang kemarin, tingkat kunjungan wisatawan tembus sampai 5.000 orang/hari," kata Manager Museum Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sapto Hartoyo di Semarang, Senin.
Hal itu diungkapkannya usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, beserta jajaran pengurus, seperti Taufik Kurniawan (Wakil Ketua DPR) dan Yayuk Basuki (anggota DPR).
Menurut dia, tingkat kunjungan ke Lawang Sewu terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, mulai dari 2012 sebanyak 121.696 wisatawan, pada 2013 meningkat menjadi 234.206 wisatawan.
Pada 2014, jumlah pengunjung berada di kisaran 400 ribu wisatawan, sementara untuk kurun 2015 mencapai 688.991 orang.
Sampai periode April 2016, pengunjung Lawang Sewu tercatat sudah sebanyak 231.026 wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara dan ditargetkan mencapai satu juta hingga akhir tahun.
Ia menjelaskan berbagai pembenahan terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pengunjung Lawang Sewu, seperti penyediaan fasilitas kesehatan dan ruang laktasi untuk ibu menyusui.
"Sebentar lagi akan ada perpustakaan. Kami sedang membangun perpustakaan yang nantinya berisikan buku-buku sejarah perkembangan perkeretaapian dan kemanfaatan secara heritage," katanya.
Tak lupa, kata dia, perpustakaan di Lawang Sewu nantinya juga diisi buku-buku tentang perkeretaapian dengan versi anak-anak dengan banyak gambar dan kartun agar anak-anak tertarik membaca.
"Ya, kami memang ingin membangun suasana edukatif dengan keberadaan perpustakaan itu. Isinya buku bermacam-macam tentang sejarah perkeretaapian. Termasuk buku untuk anak-anak," kata Sapto.
Revitalisasi sudah rampung dilakukan di seluruh bangunan bersejarah yang ada di Lawang Sewu, yakni Gedung A, B, C, D, dan E yang berdiri di atas luas lahan sekitar 14 ribu meter persegi.
Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyambut baik pelestarian dan pemanfaatan Lawang Sewu sebagai bangunan cagar budaya oleh PT KAI yang patut dicontoh oleh lembaga dan institusi lain.
"Warisan sejarah seperti Lawang Sewu ini patut dilestarikan dan dipertahankan sebagai warisan budaya nasional. Jangan sampai kehilangan identitas kesejarahan dan keindonesiaan," pungkasnya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: