12 anak berkebutuhan khusus ikut UN SMP
9 Mei 2016 18:42 WIB
ilustrasi UN SMP Berkebutuhan Khusus Sejumlah pelajar tuna netra mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPLB-A PRPCN Palembang, Sumatera Selatan, Senin (9/5/2016). Hari pertama pelaksanaan UN tingkat SMP mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/16) ()
Sukabumi (ANTARA News) - Sebanyak 12 anak berkebutuhan khusus mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tersebar di lima dari 10 Sekolah Luar Biasa (SLB).
"Dari hasil pemantauan yang kami lakukan ke beberapa SLB yang menggelar UN tingkat SMP untuk anak berkebutuhan khusus, tidak ada kendala dan pelaksanaannya berjalan dengan baik," kata Ketua Gugus 6 SLB Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Sajidin di Sukabumi, Senin.
Adapun sekolah yang menyelenggarakan UN untuk anak berkebutuhan khusus, yakni enam orang di SLBN Handayani, satu di SLBN Surade, dua orang di SLB PGRI Ciambar, dua orang di SLB Purnabakti Pertiwi Sukaraja dan satu di SLB PGRI Gegerbitung.
Menurut dia, berbagai persiapan sebelum pelaksanaan UN sudah dilakukan oleh pihak sekolah dengan tujuan untuk meminimalkan hambatan. Untuk pelaksanaannya para peserta ini sama seperti peserta UN pada umumnya, namun ada alat bantuan.
Adapun perbedaannya seperti tata bahasa yang lebih ringkas untuk tunarungu dan penyandang tunanetra soalnya menggunakan huruf braile dengan tujuan untuk mempermudah peserta UN untuk anak berkebutuhan khusus ini dalam mengisi jawaban.
"Kami optimis, di tengah keterbatasan mereka tetapi bisa menjawab soal dan lulus 100 persen," katanya.
Di sisi lain, Sajidin mengatakan, untuk tahun ajaran 2015-2016 ini ada lima SLB di Kabupaten Sukabumi yang tidak melaksanakan UN SMP karena siswanya didominasi tunagrahita.
Sesuai aturan, pelajar tunagrahita itu hanya melakukan ujian sekolah, sehingga pelajar berkebutuhan khusus yang diwajibkan melaksanakan UN mereka yang menyandang tunanetra, tunarungu, tunawicara dan autis.
"Dari hasil pemantauan yang kami lakukan ke beberapa SLB yang menggelar UN tingkat SMP untuk anak berkebutuhan khusus, tidak ada kendala dan pelaksanaannya berjalan dengan baik," kata Ketua Gugus 6 SLB Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Sajidin di Sukabumi, Senin.
Adapun sekolah yang menyelenggarakan UN untuk anak berkebutuhan khusus, yakni enam orang di SLBN Handayani, satu di SLBN Surade, dua orang di SLB PGRI Ciambar, dua orang di SLB Purnabakti Pertiwi Sukaraja dan satu di SLB PGRI Gegerbitung.
Menurut dia, berbagai persiapan sebelum pelaksanaan UN sudah dilakukan oleh pihak sekolah dengan tujuan untuk meminimalkan hambatan. Untuk pelaksanaannya para peserta ini sama seperti peserta UN pada umumnya, namun ada alat bantuan.
Adapun perbedaannya seperti tata bahasa yang lebih ringkas untuk tunarungu dan penyandang tunanetra soalnya menggunakan huruf braile dengan tujuan untuk mempermudah peserta UN untuk anak berkebutuhan khusus ini dalam mengisi jawaban.
"Kami optimis, di tengah keterbatasan mereka tetapi bisa menjawab soal dan lulus 100 persen," katanya.
Di sisi lain, Sajidin mengatakan, untuk tahun ajaran 2015-2016 ini ada lima SLB di Kabupaten Sukabumi yang tidak melaksanakan UN SMP karena siswanya didominasi tunagrahita.
Sesuai aturan, pelajar tunagrahita itu hanya melakukan ujian sekolah, sehingga pelajar berkebutuhan khusus yang diwajibkan melaksanakan UN mereka yang menyandang tunanetra, tunarungu, tunawicara dan autis.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: