Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 32 rumah sakit rujukan di 15 kabupaten/kota disiapkan untuk pelaksanaan PON XIX dan Pekan Paralimpik Nasional(Peparnas) XV/2016 Jawa Barat untuk penanganan medis bagi kontingen, official dan panitia perhelatan olahraga nasional lima tahunan itu.

"PB PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016 telah melakukan penandatanganan kerja sama untuk rumah sakit rujukan selama pelaksanaan kegiatan itu. Saat ini MoU telah dilakukan dengan 32 rumah sakit di 15 kabupaten/kota," kata Ketua Bidang Kesehatan PB PON XIX dan Peparnas XV/2016 Jabar Dr Alma Luchyati di Bandung, Senin.

Ia menyebutkan, MoU itu telah dilakukan yang diikuti dengan sosialisasi kegiatan dan teknis penanganan pasien pada PON XIX/2016. Selain itu pihaknya juga telah memberikan gambaran cabang olahraga yang dipertandingkan di daerah itu.

Rumah sakit itu terdiri dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun rumah sakit swasta.

"Kami sudah melakukan kunjungan ke rumah sakit itu, kami juga telah melakukan kunjungan ke tempat pertandingan olahraga," kata Alma yang juga Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat itu.

Ia menyebutkan, pihaknya juga telah melakukan networking dengan potensi-potensi bidang kesehatan di daerah itu seperti dengan PMI, PMR atau juga sistem komunikasi yang bisa dimanfaatkan untuk penanganan medis pada PON XIX/2016.

Di setiap kabupaten, kata di ada yang menggelar lebih dari satu atau dua pertandingan, sehingga rumah sakit itu harus faham dan tahu dari mana saja pasien yang mungkin dirujuk dari ajang PON itu.

"Mereka dijelaskan lokasi pertandingan, dan potensi kedaruratan yang disesuaikan dengan cabang olahraga masing-masing. Sehingga mereka siap pada saatnya nanti," kata Alma.

Selain penanganan penyakit yang biasa terjadi akibat kelelahan seperti flu, diare, batuk dan lainnya, menurut Alma rumah sakit rujukan juga disiapkan untuk penanganan cedera atlet atau kedaruratan lainnya.

Ia juga mensosialisasikan penanganan untuk karakter olahraga yang dipertandingkan. Seperti olahraga kedirgantaraan risiko dan potensi pasiennya seperti apa, kemudian pacuan kuda juga potensinya gimana, juga dayung dan layar yang digelar di perairan kemungkinan keruratannya juga dijelaskan.

"Rujukan hanya berlaku untuk kontingen yang terdiri atlet, official, tim pendukung serta panitia," katanya.

Tim medisnya juga disiapkan khusus, selain dikerahkan di Posko Kesehatan di tempat pertandingan juga disiapkan di ruang emergensi rumah sakit itu.

"Jadi semuanya sudah disiapkan, tidak akan ada pasien dari venue PON yang ditolak, dan yang pasti mereka siap dengan karakter kemungkinan pasien dari cabang itu," katanya.

Lebih lanjut Alma menyebutkan, pihaknya telah melakukan penugasan untuk tim medis di tempat pertandingan. Setiap Posko Kesehatan akan dilayani oleh seorang dokter, petugas medis dan awak ambulan.

Selain itu, juga disiapkan satu ruangan untuk tim anti doping yang akan melakukan pengecekan secara random doping kepada para atlet, terutama peraih medali emas.

"Posko Kesehatan akan menangani di sekitar lokasi pertandingan, mereka dilengkapi dengan obat-obatan dan alat medis yang diperlukan untuk pertlongan pertama kepada pasien, atau atlet yang cedera," kata Alma menambahkan.