Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpendapat warga seharusnya memilih pemimpin yang bernilai berdasarkan kualitas orangnya maupun program yang ditawarkan, dan bukan sekadar agama.

"Harusnya kalian milih saya karena nilai saya, kepercayaan yang saya anut, program dan karakter saya. Itu yang penting," katanya di Jakarta, Senin.

Ia pribadi mengakui pernah berkata kepada jemaat gereja agar jangan memilihnya hanya karena dirinya seorang Nasrani.

"Kalau saya korup, kalau saya nggak betul akan mempermalukan gereja dan Kristen," katanya.

Ia mengemukakan, perlu berhati-hati ketika memutuskan memilih seoramg pemimpin berdasarkan agama yang dianutnya karena bila tidak bisa bekerja atau melakukan korupsi, maka yang bersangkutan juga akan merusak nama agama.

Ahok mengucapkan selamat kepada Wali Kota London yang baru Sadiq Khan, wali kota Muslim pertama untuk ibu kota Kerajaan Inggris Raya itu, melalui Twitter.

Dalam cuitannya, Ahok menyebut kisah Khan menginspirasi mengenai makna demokrasi, kebaikan dan toleransi.

Terpilihnya Sadiq Khan sebagai wali kota, menurut mantan Bupati Belitung Timur tersebut, bukan soal sosoknya dari kelompok minoritas atau tidak.

Kisah Shadiq Khan, dinilai Ahok, membuatnya melihat bahwa anak-anak yang tinggal di rumah susun bersubsidi dari pemerintah akan menjadi pemimpin, bahkan presiden bila disekolahkan sebaik mungkin.

Ia pun menaruh harapan anak-anak yang tinggal di rumah susun kelak akan menjadi pemimpin.

"Itu semangat saya," demikian Basuki Tjahaja Purnama.