Sukabumi (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Anies Baswedan mengajak setiap orang dewasa untuk selalu melindungi anak-anak guna memberikan rasa aman bagi setiap anak.
"Setiap orang dewasa yang melihat anak-anak harus bisa melindungi seperti adiknya maupun anaknya sendiri, untuk mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan terhadap anak," kata Menteri Anies di sela acara kunjungan kerja di SMA Al-Bayan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat.
Selain itu, ia pun meminta kepada setiap orang dewasa yang melihat adanya anak berada di tempat atau melewati tempat yang berisiko jangan sekali-kali didiamkan. Dan sudah seharusnya sebagai orang dewasa untuk mengambil tanggung jawab, jangan sampai diam atau mendiamkan.
Dan yang seharusnya dilakukan adalah disapa dan diajak anak tersebut ke tempat yang lebih aman. Sehingga pemberian perlindungan terhadap anak ini tidak hanya di sekolah maupun di keluarga saja, tetapi di seluruh tempat si anak berada.
"Orang dewasa harus lebih peduli terhadap anak-anak, jangan hanya melihat dan bertanya saja kepada orang, tetapi harus bisa memberikan rasa aman," tambahnya.
Anies mengatakan kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap YN seorang pelajar SMP di Rejanglebong, Bengkulu merupakan tamparan keras bagi seluruh pihak. Bahkan kejadian ini sangat memilukan dan membuat geram siapa pun.
Di sisi lain, dirinya juga meminta agar para pelakunya dihukum berat dan jangan sampai ada kompromi sedikit pun. Bahkan secara tegas, Anies menambahkan jangan sampai ada sesekali membiarkan persoalan ini lewat begitu saja atau si pelakunya tidak dihukum.
"Hukuman berat harus dijatuhkan kepada siapa pun pelaku kejahatan serupa, untuk memberikan efek jera dan rasa takut kepada siapa pun orangnya yang ingin berbuat biadab seperti mendurapaksa atau membunuh seperti kasus di Rejanglebong itu," tambahnya.
Mendikbud ajak orang dewasa selalu melindungi anak
7 Mei 2016 02:01 WIB
Mendikbud Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama/16. ()
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: