Ternate (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Utara (Malut) Brigjen Pol Zulkarnain Adinegara memilih berkantor di Ternate ketimbang di Sofifi, ibukota Provinsi Malut.
"Pilihan ini diambil dengan pertimbangan sosial masyarakat, karena kantor Mapolda yang terletak di Desa Balbar (Sofifi), Kecamatan Oba Utara, Kota Tikep itu populasi sosial masyarakat masih minim ketimbang Kota Ternate. Selain itu, Mapolda Malut di Sofifi itu akan dibangun Sekolah Polisi Negara (SPN)," katanya di Ternate, Kamis.
Kendati demikian, pihaknya tetap pergunakan kantor yang di Sofifi, karena ke depan itu direncanakan untuk Sekolah Polisi Negara dan Mapolda di Ternate juga sudah milik negara tetapi melalui Polri sehingga kami boleh memperbaiki.
Menurut dia, sebelumnya kantor Mapolda yang terletak di Lingkungan Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate tengah itu belum dihibahkan, sehingga belum bisa diperbaiki sebab asetnya pemerintah daerah.
Namun, sekarang sudah dihibahkan ke Polri oleh Kementerian Keuangan maka pihaknya berhak untuk merenovasi gedung tersebut.
"Bukan berarti di Sofifi itu tidak, karena di Sofifi juga ada Direktorat Sabhara dan Bunmas dan sebagian. Hanya pendekatan Polisi itu kan harus di tengah tengah masyarakat. Saya sudah coba kantor di sana, masyarakat di depan kantor kurang lebih kalau sehari saya hitung motor dan mobil itu 50 saja 1 x 24 jam, sehingga pendekatannya pada permasalahan sosial masyarakat makanya di Ternate, di samping itu pertimbangannya di sana juga akan dibangun nanti Sekolah Polisi Negara.
Ditanya terkait dengan beberapa satuan kerja (Satker) Polda Malut yang kini berkantor di luar Mapolda Malut baik di Sofifi maupun Ternate dengan menggunakan penyewaan gedung, mantan Kapolres Ternate ini menjelaskan, jika memang sudah betul betul operasional di Sofifi dengan sendirinya akan aktif, sebab Kepolisian Daerah itu harus berada di Ibukota sebuah Provinsi Malut.
Kapolda Malut memilih berkantor di Ternate
6 Mei 2016 02:29 WIB
Kepala Kepolisian Daerah Maluku Utara (Kapolda Malut) Brigjen Pol. Zulkarnain Adinegara. (ANTARA)
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: