Dua wisatawan selfie hilang terseret ombak di Pantai Kedungtumpang
5 Mei 2016 21:06 WIB
Wisata Pantai Kedung Tumpang. Sejumlah pengunjung nekat bermain air di sekitar kolam air asin yang terbentuk alami di sepanjang pesisir Pantai Kedung Tumpang, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (29/11/15). Pantai Kedung Tumpang memiliki enam kolam air asin yang terbentuk secara alami akibat abrasi pada batuan karang yang dihempas ombak selama beratus-ratus tahun dan kini menjadi destinasi wisata baru yang diminati wisawatan domestik maupun mancanegara. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
Tulungagung (ANTARA News) - Dua wisatawan dinyatakan hilang dan dua lainnya selamat setelah sempat terseret ombak besar di Pantai Kedungtumpang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.
Kapolsek Pucanglaban, AKP Retta Handiana dikonfirmasi insiden tersebut mengatakan, korban sampai berita ini diturunkan masih dalam pencarian di sekitar pantai yang 100 persen topografinya terdiri dari batuan karang tersebut.
"Tim Basarnas dari pos SAR Trenggalek saat ini masih berupaya melakukan pencarian dibantu nelayan sekitar," katanya kepada wartawan.
Ia menuturkan, dua wisatawan yang masih hilang diidentifikasi bernama Erik (25), warga Desa Sembungharjo, Semarang, dan Imam (25) warga Desa Jamus, Kabupaten Demak.
Sementara dua wisatawan lain yang berhasil selamat bernama Joko Budianto (25) warga Desa Jamus, Kabupaten Demak dan Imam Wahyudi (25), warga Desa Ringin Jajar, Kabupaten Demak.
"Keempat wisatawan itu terseret ombak saat berfoto selfie di tepi struktur batuan karang Pantai Kedungtumpang yang berhadapan langsung dengan laut selatan," ujarnya.
Menurut Kapolsek Retta, insiden terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Setibanya di kawasan wisata Pantai Kedungtumpang yang masyur dengan kolam air asin alami di atas struktur batuan karang, kata Retta, keempat korban langsung mencari titik pemandangan yang ekstrem dan berfoto selfie bersama.
"Saat foto selfie dengan posisi membelakangi laut itulah informasinya muncul ombak besar yang menggulung hingga melompati batuan karang dan menyeret mereka," tutur Kapolsek.
Lanjut Retta, keempat korban sempat terhempas ke batuan karang lalu terseret ke arah laut.
"Korban Joko dan Wahyudi berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan tebing batuan karang. Tapi dua korban lain, Erik dan Imam diduga terseret ke tengah laut," ujarnya.
Empat anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang ada di sekitar lokasi kejadian hanya bisa menyelamatkan Joko dan Wahyudi yang berhasil menepi.
Namun tubuh Erik dan Imam sampai beberapa jam dilakukan pencarian tidak kunjung ditemukan.
"Dua korban selamat langsung dibawa ke Puskesmas Pucanglaban untuk mendapat pengobatan," kata Camat Pucanglaban, Usmalik.
Ia mengatakan, masyarakat nelayan dan pokdarwis Pantai Kedungtumpang sejak beberapa hari terakhir telah memperingatkan wisatawan untuk tidak mandi di area kolam air asin ataupun bermain di tepi batu karang karena ombak besar.
"Sementara proses pencarian, kawasan wisata ini kemungkinan ditutup dulu sampai kedua korban ditemukan," kata Usmalik.
Kapolsek Pucanglaban, AKP Retta Handiana dikonfirmasi insiden tersebut mengatakan, korban sampai berita ini diturunkan masih dalam pencarian di sekitar pantai yang 100 persen topografinya terdiri dari batuan karang tersebut.
"Tim Basarnas dari pos SAR Trenggalek saat ini masih berupaya melakukan pencarian dibantu nelayan sekitar," katanya kepada wartawan.
Ia menuturkan, dua wisatawan yang masih hilang diidentifikasi bernama Erik (25), warga Desa Sembungharjo, Semarang, dan Imam (25) warga Desa Jamus, Kabupaten Demak.
Sementara dua wisatawan lain yang berhasil selamat bernama Joko Budianto (25) warga Desa Jamus, Kabupaten Demak dan Imam Wahyudi (25), warga Desa Ringin Jajar, Kabupaten Demak.
"Keempat wisatawan itu terseret ombak saat berfoto selfie di tepi struktur batuan karang Pantai Kedungtumpang yang berhadapan langsung dengan laut selatan," ujarnya.
Menurut Kapolsek Retta, insiden terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Setibanya di kawasan wisata Pantai Kedungtumpang yang masyur dengan kolam air asin alami di atas struktur batuan karang, kata Retta, keempat korban langsung mencari titik pemandangan yang ekstrem dan berfoto selfie bersama.
"Saat foto selfie dengan posisi membelakangi laut itulah informasinya muncul ombak besar yang menggulung hingga melompati batuan karang dan menyeret mereka," tutur Kapolsek.
Lanjut Retta, keempat korban sempat terhempas ke batuan karang lalu terseret ke arah laut.
"Korban Joko dan Wahyudi berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan tebing batuan karang. Tapi dua korban lain, Erik dan Imam diduga terseret ke tengah laut," ujarnya.
Empat anggota kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang ada di sekitar lokasi kejadian hanya bisa menyelamatkan Joko dan Wahyudi yang berhasil menepi.
Namun tubuh Erik dan Imam sampai beberapa jam dilakukan pencarian tidak kunjung ditemukan.
"Dua korban selamat langsung dibawa ke Puskesmas Pucanglaban untuk mendapat pengobatan," kata Camat Pucanglaban, Usmalik.
Ia mengatakan, masyarakat nelayan dan pokdarwis Pantai Kedungtumpang sejak beberapa hari terakhir telah memperingatkan wisatawan untuk tidak mandi di area kolam air asin ataupun bermain di tepi batu karang karena ombak besar.
"Sementara proses pencarian, kawasan wisata ini kemungkinan ditutup dulu sampai kedua korban ditemukan," kata Usmalik.
Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: