Jakarta (ANTARA News) - Kementeria Agama akan memfasilitasi siswa MI NU Trate Putra Gresik Noval Ilham Arfiansyah untuk menjadi salah satu wakil Indonesia, di ajang Olimpiade Matematika tingkat internasional pada Juli 2016 di Singapura.

Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan memastikan kalau Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag akan menanggung biaya untuk mengikutsertakan Noval pada ajang ilmiah bergengsi itu.

"Kemenag sudah menyiapkan anggaran untuk memfasilitasi para siswa berprestasi untuk mengikuti ajang olimpiade internasional," tegas M. Nur Kholis di Jakarta, Kamis.

"Bahkan siswa madrasah yang menjadi pemenang Karya Ilmiah Remaja yang diselenggarakan LIPI juga akan difasilitasi keberangkatannya ke Arizona (Amerika)," tambahnya dalam siaran pers Kemenag.

Menurut M Nur Kholis, Kementerian Agama selama ini berkomitmen untuk terus memudahkan akses para siswa madrasah dalam meraih prestasi. Pada saat yang sama, Kemenag juga terus meningkatkan kualitas pendidikan madrasah untuk memastikan para siswanya mendapat pendidikan berciri khas Islam yang bermutu.

Karenanya, lanjut M. Nur Kholis, dalam beberapa tahun terakhir banyak prestasi yang diraih para siswa madrasah. Bahkan, tidak sedikit siswa madrasah yang diterima di beberapa perguruan tinggi ternama, baik di dalam negeri, Jepang, maupun Eropa.

"Diversifikasi madrasah dan pendirian Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia di berbagai daerah menjadi bukti kehadiran Kemenag dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi masyarakat," kata sosok yang juga tercatat sebagai Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Sebelumnya, diinformasikan di salah satu media bahwa Noval Ilham Arfiansyah terancam batal ikut Olimpiade Matematika di Singapura. Pasalnya, pihak keluarga maupun jajaran pengurus dan pengajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Trate Putra Gresik, Jawa Timur, tidak punya dana untuk membiayai kepergiaan Noval mengikuti kejuaraan tingkat Internasional tersebut.

"Dana yang dibutuhkan itu mencapai sekitar Rp15 juta, sementara pihak sekolah tidak mempunyai dana sebesar itu. Kalau nanti tidak ada pihak dari luar sekolah yang bersedia membiayai, terpaksa Noval tidak bisa ikut," kata Kepala Sekolah MI NU Trate Putra Gresik Huda Arifin.

Selain Noval ada satu lagi siswa MI NU Trate Putra Gresik yang berhasil menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Matematika tingkat internasional di Singapura tersebut. Ia adalah Tangguh Achmad Fairuzzabady.

Namun berbeda dengan Noval, orangtua Tangguh telah menyatakan sanggup menyediakan dana pribadi bagi anaknya dalam mengikuti Olimpiade Matematika tingkat internasional di Singapura tersebut.

“Kalau Tangguh, kemungkinan besar akan bisa berangkat mengikutinya, karena orangtuanya memang cukup mampu dan berada, sementara Noval tidak,” ucap Huda.

Noval dan Tangguh berhak mewakili Indonesia di ajang tersebut setelah mencatat prestasi di Kompetisi Matematika Nalaria Realistik se-Indonesia (KMNR) ke-11 tingkat SD/MI yang digelar oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Gedung Widya Wisuda Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Bogor, bulan lalu. Tangguh membukukan medali perak, sementara Noval menyabet perunggu.