Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia dan pemerintah, bersama negara-negara ASEAN+3 yang turut melibatkan Jepang, Korea Selatan dan China menyepakati tiga kerja sama penguatan pasar keuangan, yang merupakan hasil pertemuan para pimpinan bank sentral dan menteri keuangan di Frankfurt, Jerman.

Gubernur BI Agus Martowardojo dalam keterangan pers tertulisnya di Jakarta, Rabu, mengatakan tiga langkah itu adalah, pertama peningkatan fasilitas likuiditas jangka pendek untuk skala regional dengan kerangka kerja sama Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM).

Kedua, penguatan unit pengawasan (surveillance) tingkat regional yaitu efektivitas dari Kantor Penelitian Makro Ekonomi (ASEAN+3 Macroeconomic Research Office/AMRO).

Ketiga, adalah pendalaman pasar keuangan dengan lebih mengembangkan pasar obligasi berdenominasi mata uang lokal kawasan dalam kerangka Inisiasi Pasar Obligasi Asia (Asian Bond Markets Initiative/ABMI).

"Bagi Indonesia, kerja sama ASEAN+3 sangat penting," kata Agus.

Menurut dia, penyediaan fasilitas likudiitas jangka pendek akan membantu masing-masing negara mengantisipasi dan mengatasi krisis keuangan. Kemudian, diperkuatnya AMRO akan mendorong terjaganya stabilitas ekonomi dan keuangan Indonesia, melalui penilaian kondisi perekonomian Indonesia yang dilakukan kantor tersebut.

"ASEAN+3 akan mendukung upaya pendalaman pasar keuangan dalam menjaga stabilitas keuangan baik dalam negeri maupun kawasan," ujarnya.

Agus mengingatkan kerja sama antarnegara di tengah masih fluktuatifnya kondisi ekonomi dunia, sangat penting, terlebih negara-negara di Asia sangat diharapkan berkontribusi menjadi mesin pertumbuhan dunia.