Jakarta (ANTARA News) - Warga kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menyatakan menolak kedatangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah pada Selasa (2/5) malam karena dikhawatirkan memicu provokasi dan mengganggu kenyamanan masyarakat setempat.

Sebelum datang ke Luar Batang sekitar pukul 22.30 WIB, Selasa, Saefullah telah menemui perwakilan warga di Kantor Kecamatan Penjaringan untuk menginformasikan keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa relokasi warga masih akan dilanjutkan.

Di tempat itu tetap akan dibangun plaza di sekitar Masjid Keramat Luar Batang, dan akan dibangun jalan-jalan besar untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan Kota Tua.

"Mendengar keputusan itu warga menjadi kaget dan geram. Kami sudah memperingatkan sekda untuk tidak usah meninjau kampung Luar Batang mengingat sudah malam dan kondisi kampung sedang tegang setelah penggusuran Akuarium dan Pasar Ikan," ujar pengurus Masjid Keramat Luar Batang Mansur Amin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Tanpa sepengetahuan warga, Saefullah tetap datang ke Masjid Keramat Luar Batang untuk memberikan bantuan dana sebesar Rp1 miliar dan seragam bagi marbot masjid, namun pengurus masjid menolak bantuan tersebut.

Mansur tidak menampik bahwa warga yang menyadari kehadiran Saefullah langsung bereaksi dan berupaya melakukan pengusiran terhadap Saefullah beserta rombongannya.

Saat kondisi memanas, Mansur dan beberapa ketua RT, serta RW kemudian mengamankan Saefullah dan rombongannya sebelum terjadi amuk massa.

"Kami merasa kecolongan dan menyesali tindakan sekda yang tidak mengindahkan saran kami," kata Mansur.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok mengaku sudah mendapat laporan lengkap terkait insiden pengusiran tersebut.

"Sudah dapat laporan lengkapnya, malahan ada juga anggota Satpol PP yang dipukul, dan dijahit sampai lima jahitan dan lurahnya juga dipukul," kata Ahok.

Menurut dia, Sekda DKI datang ke Masjid Keramat Luar Batang untuk membereskan para pedagang kaki lima (PKL) dan memberi baju untuk petugas masjid.

"Itu kan mau dijadikan wisata religi dan mau dikasih baju untuk petugasnya. Kalau nggak ada pegawainya, kami nggak tahu kalau gini kan susah," kata Ahok.

Sementara itu, Saefullah mengatakan kedatangannya ke Masjid Luar Batang untuk silaturahim dan membicarakan terkait fasilitas di Masjid.

"Saya ke sana mau silaturahim dan membicarakan terkait Masjid, tiba-tiba ada banyak orang datang nggak tahu darimana, yang mengatakan Sekda datang bawa surat peringatan gubernur," ungkap Saefullah.