Manado (ANTARA News) - Penandatanganan pakta integritas mewarnai pelaksanaan rangkaian seleksi dalam penerimaan calon anggota Polri terpadu tahun anggaran 2016 oleh panitia daerah Sulawesi Utara.

Pembacaan dan penandatanganan pakta integritas itu dilakukan enam orang perwakilan, masing-masing dari panitia, orang tua, pengawas, calon taruna Akpol, calon siswa bintara dan tamtama, di Sekolah Kepolisian Negara Karombasan, Manado, Senin.

Pakta integritas yang dibacakan secara bergantian dan diikuti masing-masing pihak tersebut, pada intinya menolak segala bentuk praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) selama proses seleksi berlangsung.

Kapolda Sulut Brigjen Wilmar Marpaun mengatakan, dengan dibaca serta ditandatangani pakta integritas itu, maka semua pihak yang terkait dalam penerimaan ini telah sepakat untuk menghindari segala bentuk kecurangan.

Dia menegaskan, pelaksanaan setiap tahapan seleksi penerimaan calon anggota Polri mengedepankan prinsip "BETAH" yakni Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis.

"Proses penerimaan dari awal hingga akhir diharapkan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Marpaung lagi.

Dia berharap calon taruna (catar) Akpol serta calon siswa (casis) Bintara dan Tamtama agar mulai menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku di lingkungan kepolisian.

"Seluruh catar dan casis agar membiasakan diri, mulai dari sikap, penampilan dan kedisiplinan. Selamat mengikuti seleksi dan semoga sukses," ujar Marpaung.

Hadir pada kegiatan itu, para pejabat utama Polda Sulut beserta Bhayangkari, panitia eksternal dari Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Ikatan Dokter Indonesia Sulut, Himpunan Psikologi Indonesia Sulut, LSM, dan Unika De La Salle Manado.