Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara peringkat kedua dengan tujuan investasi terfavorit setelah Tiongkok yang dinilai oleh berbagai lembaga survei dunia.

"Per Januari ini, Indonesia adalah negara tujuan investasi nomor dua terfavorit setelah Tiongkok. Kalau tidak Tiongkok, India, pasti pilihannya Indonesia. Paling tidak kita pasti berada di antara Tiongkok dan India," kata Manajer Departemen Komunikasi Bank Indonesia Oikos Mando Panjaitan pada diskusi BI Corner di Jakarta, Senin.

Mando mengatakan salah satu indikator menjadi negara dengan tujuan investasi adalah realisasi investasi Indonesia yang naik sekitar 15 persen dari tahun lalu diikuti dengan penyerapan tenaga kerja yang juga meningkat.

Selain itu, penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun lalu juga meningkat masing-masing di atas 10 persen.

Secara global, tingkat kompetitif Indonesia terus meningkat dibandingkan India, Brazil dan Vietnam.

Ia menyebut bahwa World Economy Forum (WEF) menilai performa Indonesia membaik dari segi tingkat penegakan korupsi yang semakin kencang, kemudahan berusaha yang membaik serta investasi langsung yang masuk meningkat cukup tajam.

Adapun faktor yang membuat Indonesia semakin menarik dinilai oleh global sebagai tujuan investasi adalah perubahan struktural oleh pemerintah dan otoritas terkait sehingga membuat keyakinan internasional semakin berkembang.

Reformasi anggaran (budget reform) juga dinilai positif yang didukung dengan peningkatan biaya infrastruktur.

"Yang dinilai positif juga bahwa kita mengalami budget reform yang konsisten, menurunkan subsidi dan meningkatkan biaya infrastruktur. Ini yang membuat dunia internasional berkeyakinan bahwa Indonesia punya prospek yang baik ke depan," ujar Mando.

Ia pun menegaskan bahwa pemerintah serius melakukan reformasi pada struktur ekonomi yang beralih dari "comodity based" menjadi industri.