Kapal "Spirit of Majapahit" berlayar pekan ini
2 Mei 2016 14:40 WIB
Persiapan Ekspedisi Spirit of Majapahit Awak kapal berada di atas kapal yang akan digunakan untuk kegiatan Ekspedisi Spirit Of Majapahit di Jakarta, Minggu (24/4/2016). Kapal tersebut akan berlayar menuju Jepang dengan waktu perjalanan selama 30 hari dan rencana akan menyinggahi sejumlah negara di antaranya Brunei Darussalam dan Filipina. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Replika kapal Majapahit yang diberi nama "Spirit of Majapahit" rencananya akan dilepas untuk berlayar menuju Jepang pada pekan ini.
"Rencananya akan dilepas paling lambat pekan ini. Kami tinggal menunggu kesiapan beberapa hal, tapi dipastikan tidak lewat dari minggu ini," kata Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin seusai peluncuran Ekspedisi Spirit of Majapahit di Jakarta, Senin.
Safri menjelaskan, replika kapal Majapahit itu dibangun sejak 2009 di Madura, Jawa Timur, dan sejak 2010 sudah dilepas berlayar. Namun, kapal harus kembali lantaran tiupan badai topan di Filipina.
"Kemudian, ada rencana lagi mau berlayar ke Jepang pada 2011, tapi ternyata ada bencana tsunami di Jepang. Lalu ditunda sampe 2012, ternyata pemerintah Jepang belum juga siap menerima. Barulah 2016 ini bisa menerima," katanya.
Menurut Safri, pelayaran yang memakan waktu dua sampai tiga bulan dengan rute Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Manila-Taiwan-Okinawa lalu kemudian merapat ke Tokyo untuk dimueseumkan.
Kapal "Spirit of Majapahit" berukuran panjang 20 meter dan lebar 4,5 meter berkapasitas 12 orang.
Ekspedisi "Spirit of Majapahit" akan meliputi kegiatan napak tilas pelayaran Majapahit ke Jepang, dan menjadikan kapal layar tersebut sebagai simbol dari semangat maritim Majapahit dan menjadi monumen di Jepang.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli, dalam kesempatan yang sama, mengatakan pelayaran dari Indonesia ke Jepang pernah dilakukan pada abad ke 13.
"Kami akan mengulang pelayaran yang sama dengan kapal berdesain yang sama kali ini. Saya salut pada konseptor dan kru-nya," katanya.
Menurut Rizal, pelayaran dari Indonesia ke Jepang akan menjadi petualangan tersendiri selain merupakan simbol dan membawa pesan bahwa pemerintah Indonesia ingin kembali mencintai laut.
"Rencananya akan dilepas paling lambat pekan ini. Kami tinggal menunggu kesiapan beberapa hal, tapi dipastikan tidak lewat dari minggu ini," kata Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin seusai peluncuran Ekspedisi Spirit of Majapahit di Jakarta, Senin.
Safri menjelaskan, replika kapal Majapahit itu dibangun sejak 2009 di Madura, Jawa Timur, dan sejak 2010 sudah dilepas berlayar. Namun, kapal harus kembali lantaran tiupan badai topan di Filipina.
"Kemudian, ada rencana lagi mau berlayar ke Jepang pada 2011, tapi ternyata ada bencana tsunami di Jepang. Lalu ditunda sampe 2012, ternyata pemerintah Jepang belum juga siap menerima. Barulah 2016 ini bisa menerima," katanya.
Menurut Safri, pelayaran yang memakan waktu dua sampai tiga bulan dengan rute Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Manila-Taiwan-Okinawa lalu kemudian merapat ke Tokyo untuk dimueseumkan.
Kapal "Spirit of Majapahit" berukuran panjang 20 meter dan lebar 4,5 meter berkapasitas 12 orang.
Ekspedisi "Spirit of Majapahit" akan meliputi kegiatan napak tilas pelayaran Majapahit ke Jepang, dan menjadikan kapal layar tersebut sebagai simbol dari semangat maritim Majapahit dan menjadi monumen di Jepang.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli, dalam kesempatan yang sama, mengatakan pelayaran dari Indonesia ke Jepang pernah dilakukan pada abad ke 13.
"Kami akan mengulang pelayaran yang sama dengan kapal berdesain yang sama kali ini. Saya salut pada konseptor dan kru-nya," katanya.
Menurut Rizal, pelayaran dari Indonesia ke Jepang akan menjadi petualangan tersendiri selain merupakan simbol dan membawa pesan bahwa pemerintah Indonesia ingin kembali mencintai laut.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: