Pameran 109 foto GFJA di Makassar
1 Mei 2016 04:51 WIB
Pameran foto "Arkamaya" di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) Pasar Baru, Jakarta, Jumat (1/4). GFJA juga berpameran bertajuk "Sammarantanna" di Makassar, Sulawesi Selatan, 30 April hingga 7 Mei 2016. (ANTARA/Wahyu Putro A.)
Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 109 karya foto peserta workshop Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) Makassar bertajuk "Sammarantanna" dipamerkan di gedung kesenian Societeit De Harmoni Makassar, Sulawesi Selatan.
"Foto-foto ini akan menjadi rekaman sejarah buat Makassar khususnya. Selama Antara masih ada, kami pasti akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk karya terbaik ke depan," kata Direktur Utama Perum LKBN Antara, Meidyatama Suryodiningrat, usai membuka acara, Sabtu malam (30/4).
Menurut dia, kegiatan itu akan menjadi titik nadir perkembangan fotografi dalam bidang jurnalistik di Indonesia, bukan hanya ada di Makassar dan Jakarta, tetapi akan diupayakan di kota-kota besar lainya di Indonesia.
"Ini akan menjadi cetak biru bagi perkembangan foto jurnalistik di seluruh Indonesia yang sebelumnya ada di Jakarta dan terus berjaringan ke Makassar. Nantinya ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain itu, pihaknya mulai mempertimbangkan GFJA akan di buka di beberapa kota di Indonesia, mengingat sejumlah kota seperti Makassar adalah barometer perkembangan foto jurnalistik yang patut dikembangkan.
Kurator GFJA, Oscar Motuloh, pada kesempatan itu memberikan apresiasi terhadap kegiatan pameran di Makassar.
"Saya bangga GFJA Makassar kembali mengelar pameran ini dengan karya-karya siswa workshop yang sangat baik," ujarnya.
Sebelumnya, angkatan pertama workshop GFJA di Makassar berpameran bertajuk "Begin" yang menampilkan sejumlah foto-foto jurnalistik tentang makna kehidupan. Begitupun pula dengan pameran "Sammarantanna" menampilkan ratusan foto kegiatan kehidupan keseharian di masyarakat.
Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI, mengatakan bahwa pameran foto yang mengambil tema "Sammarantanna" berfiloso mengenai makna kehidupan.
"Sammarantanna adalah simbol gotong royong dan kerja sama. Ibarat kapal akan dipindahkan ke laut, maka orang akan bersama-sama mendorongnya ke laut. Tema ini sangat sarat dan dalam akan makna kehidupan kita sehari-hari," paparnya.
Ketua panitia pameran, Sang Jaya Arief, menambahkan terselengaranya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak.
"Kami berterima kasih atas seluruh dukungan atas terselengaranya pameran foto. Ini tidak lepas dari kerja keras Tim Sammaratanna. Hal ini berasal dari pelatihan kami selama setahun menimba ilmu kepada mentor-mentor," tambahnya.
Pameran Sammarantanna akan dipamerkan mulai 30 April hingga 7 Mei 2016. Workshop kedua tersebut berlangsung selama setahun. Mereka dibagi menjadi dua kelas dengan total 15 peserta yakni 10 orang peserta kelas dasar dan lima dari kelas jurnal.
Selain pameran foto, panitia juga mengelar road show 2 hingga 5 Mei 2016 ke sejumlah kampus di Makassar seperti Kampus Universitas Fajar di sekretariat Himakom pada 2 Mei.
Kemudian di kampus Universitas Unhas sekertariat Fotografi pada 3 Mei, selanjutnya di Universitas Muslim Indonesia sekertariat Diafragma dan di kampus UIN Alauddin di Sekertariat Wasilah.
"Foto-foto ini akan menjadi rekaman sejarah buat Makassar khususnya. Selama Antara masih ada, kami pasti akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk karya terbaik ke depan," kata Direktur Utama Perum LKBN Antara, Meidyatama Suryodiningrat, usai membuka acara, Sabtu malam (30/4).
Menurut dia, kegiatan itu akan menjadi titik nadir perkembangan fotografi dalam bidang jurnalistik di Indonesia, bukan hanya ada di Makassar dan Jakarta, tetapi akan diupayakan di kota-kota besar lainya di Indonesia.
"Ini akan menjadi cetak biru bagi perkembangan foto jurnalistik di seluruh Indonesia yang sebelumnya ada di Jakarta dan terus berjaringan ke Makassar. Nantinya ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain itu, pihaknya mulai mempertimbangkan GFJA akan di buka di beberapa kota di Indonesia, mengingat sejumlah kota seperti Makassar adalah barometer perkembangan foto jurnalistik yang patut dikembangkan.
Kurator GFJA, Oscar Motuloh, pada kesempatan itu memberikan apresiasi terhadap kegiatan pameran di Makassar.
"Saya bangga GFJA Makassar kembali mengelar pameran ini dengan karya-karya siswa workshop yang sangat baik," ujarnya.
Sebelumnya, angkatan pertama workshop GFJA di Makassar berpameran bertajuk "Begin" yang menampilkan sejumlah foto-foto jurnalistik tentang makna kehidupan. Begitupun pula dengan pameran "Sammarantanna" menampilkan ratusan foto kegiatan kehidupan keseharian di masyarakat.
Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI, mengatakan bahwa pameran foto yang mengambil tema "Sammarantanna" berfiloso mengenai makna kehidupan.
"Sammarantanna adalah simbol gotong royong dan kerja sama. Ibarat kapal akan dipindahkan ke laut, maka orang akan bersama-sama mendorongnya ke laut. Tema ini sangat sarat dan dalam akan makna kehidupan kita sehari-hari," paparnya.
Ketua panitia pameran, Sang Jaya Arief, menambahkan terselengaranya kegiatan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak.
"Kami berterima kasih atas seluruh dukungan atas terselengaranya pameran foto. Ini tidak lepas dari kerja keras Tim Sammaratanna. Hal ini berasal dari pelatihan kami selama setahun menimba ilmu kepada mentor-mentor," tambahnya.
Pameran Sammarantanna akan dipamerkan mulai 30 April hingga 7 Mei 2016. Workshop kedua tersebut berlangsung selama setahun. Mereka dibagi menjadi dua kelas dengan total 15 peserta yakni 10 orang peserta kelas dasar dan lima dari kelas jurnal.
Selain pameran foto, panitia juga mengelar road show 2 hingga 5 Mei 2016 ke sejumlah kampus di Makassar seperti Kampus Universitas Fajar di sekretariat Himakom pada 2 Mei.
Kemudian di kampus Universitas Unhas sekertariat Fotografi pada 3 Mei, selanjutnya di Universitas Muslim Indonesia sekertariat Diafragma dan di kampus UIN Alauddin di Sekertariat Wasilah.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: