Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 45 negara memastikan diri menghadiri "International Summit of The Moderate Islamic Leader" (ISOMIL) di Jakarta pada 9-11 Mei 2016.

"Alhamdulillah sudah ada 45 negara yang mengonfirmasikan kehadirannya," kata salah seorang penggagas ISOMIL, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Maksum Machfoedz, di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan ISOMIL adalah tindak lanjut Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Kalau OKI itu para kepala negara atau kepala pemerintahan, sedangkan ISOMIL wadah pertemuan para pemimpin atau tokoh Islam moderat," ujar Maksum.

Bahkan sejumlah utusan dari Maroko mengaku sudah tidak sabar ingin menghadiri acara itu.

"Mereka ingin mendengar ceramah tentang Islam Nusantara sekaligus melihat implementasinya di Indonesia," kata guru besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada itu.

ISOMIL akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin (9/5), dan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di tempat yang sama keesokan harinya.

Kegiatan yang ditujukan sebagai bagian dari ikhtiar untuk mengatasi ancaman rerorisme dan radikalisme itu akan menghadirkan sejumlah pembicara seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Rais Aam PBNU Maruf Amin, Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menlu Retno L.P. Marsudi, Kepala BIN Sutiyoso, dan Ketua OJK Muliaman Hadad.

Juga ada Direktur Pusat Riset Asimetris dan Kajian Ancaman Universitas Pertahanan Nasional Swedia Dr Magnus Ranstrop, Pakar ISIS dari Universitas Wina Australia Dr Nico Prucha, mantan Grand Mufti Al Azhar Dr Syeikh Ali Gomaa, dan Presiden Liga Muhammadiyah Ulama Maroko Syeikh Ahmad Abbadi.