Jayapura (ANTARA News) - Kompetisi paling bergengsi dalam dunia sepakbola di Indonesia saat ini, yaitu Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, resmi bergulir dari Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Jumat malam, yang ditandai pertandingan perdana antara tuan rumah Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta.
Pembukaan kompetisi yang dipromotori oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS) itu menjadi sebuah oase dalam persepakbolaan nasional karena selama ini setiap pembukaan sebuah kompetisi selalu dilakukan di Jawa. Bahkan, pembukaan kompetisi dengan hadiah utama Rp3 miliar tersebut terbilang mewah dan meriah.
Meski demikian, pembukaan kompetisi TSC terasa kurang spesial karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selama ini menjadi tokoh sentral dalam pembukaan turnamen sepak bola di Indonesia tidak bisa menendang bola pertama pertandingan karena belum bisa hadir sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Hal tersebut terjadi karena penerbangan yang membawa orang nomor satu di Indonesia dan rombongan dari Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju Papua terkendala cuaca buruk. Hingga babak pertama usai, Presiden Jokowi belum terlihat di stadion.
Demi pembukaan tepat waktu, Presiden Jokowi menugasi dua petinggi negara, yaitu Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Badrodin Haiti membuka secara langsung kompetisi yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat persepakbolaan nasional.
Dalam sambutannya, Panglima TNI mengatakan bahwa jika kompetisi profesional di Indonesia saat ini akan berlangsung selama delapan bulan mulai Mei hingga Desember 2016, dan kompetisi mengedepankan prestasi sekaligus mengembangkan industri persepakbolaan nasional.
"Atas petunjuk Presiden, pertandingan pertama dilakukan di Papua. Dengan kompetisi ini diharapkan menghasilkan prestasi dan bermuara pada tim nasional yang tangguh," kata Gatot Nurmantyo.
Presiden Jokowi baru dapat hadir di Lapangan Mandala Jayapura saat
babak turun minum. Kepala Negara dan Pemerintah RI itu pun meniupkan
peluit sebagai tanda dimulainya babak kedua laga Persipura Jayapura
melawan Persija Jakarta.
Sebelum TSC 2016 dibuka secara resmi, beberapa kegiatan pendukung juga dilakukan. Selain konser musik yang melibatkan banyak grup band termasuk dari kalangan TNI, pembukaan juga ditandai dengan tarian asli Papua yang melibatkan ratusan penari.
Masuknya ratusan penari itu disambut dengan meraih oleh puluhan ribu Persipuramania yang merupakan pendukung fanatik dari klub yang berjuluk Mutiara Hitam itu. Meski menunggu lama, ratusan penari itu tetap menari selaras dengan lagu Papua.
Rangkaian atraksi yang diperagakan penari dengan menggunakan pakaian khas Papua ditutup dengan formasi tulisan TSC 2016. Setelah atraksi selesai, pertandingan dimulai, dan diawali seluruh penonton yang hadir menyanyikan lagu Indonesia Raya dipimpin artis Nowela.
Kompetisi TSC 2016 diikuti 18 klub terbaik Indonesia saat ini. Meski sebuah kompetisi, namun pada praktiknya tidak ada sistem promosi degradasi. Bahkan, pada setiap pertandingan juga tidak diberlakukan water break, yakni aturan diperkenankannya pemain minum setiap 30 menit saat pertandingan berlangsung.
Bergulirnya TSC 2016 juga menandai dimulainya kompetisi sepakbola di Nusantara pasca-keputusan pembekuan Persatuan Sepabola Seluruh Indonesia (PSSI) diatur dalam Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) nomor 0137 Tahun
2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan
Keolahragaan PSSI Tidak Diakui.
Keputusan itu diteken Menpora Imam Nahrawi
pada 17 April 2015 lantaran menilai PSSI tidak menganggapi tiga surat teguran sebelumnya, yang antara lain meminta pembenahan manajemen internal. Salah satu isi surat tersebut adalah memerintahkan Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya untuk memenuhi permintaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) membenahi manajemen, termasuk kesejahteraan pemainnya.
Kekrisuhan persepakbolaan nasional pun terjadi, karena PSSI bersikukuh dengan dalih Pemerintah RI notabene Menpora tidak sah membekukannya berdasarkan statuta Federasi Asosiasi Sepabola Internasional (FIFA). Bahkan, serangkaian gugatan ke pengadilan juga terjadi di antara PSSI dengan Menpora.
Dampaknya, rakyat Indonesia cukup lama tidak menyaksikan kompetisi sepakbola. Manajemen klub sepakbola di berbagai daerah ikut menderita, terutama para pemain yang selama ini mengutamakan nafkahnya hanya dari bermain bola secara profesional.
Barulah pada Agustus hingga September 2015 berlangsung turnamen Piala Kemerdekaan 2015 yang dibuka dengan tendangan perdana Presiden Jokowi di
Tangerang, Banten, 15 Agustus 2015. PSMS Medan, Sumatera Utara, menjadi juara mengalahkan Persinga Ngawi, Jawa Timur, dalam partai final dengan skor 2-1. Partai final 13 September 2015 berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Kemudian, Piala Presiden 2015 sebagai sebuah turnamen sepak bola di Indonesia dinilai banyak kalangan mengembalikan atmosfer sepak bola Indonesia. Kegiatan berlangsungpada 30 Agustus hingga 18 Oktober 2015 dibuka Presiden Jokowi di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Dalam partai final Piala Presiden berlangsung di
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Persib Bandung (Jawa Barat) menjadi juara mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-1. Persib berhak membawa pulang Piala Presiden berbahan kayu karya seniman Bali, IB Ketut Lasem.
Turnamen sepakbola berlanjut ke Piala Jenderal Soedirman 2015 yang berlangsung 10 November 2015 hingga 24 Januari 2016 dibuka Presiden Jokowi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini dimotori TNI guna memperingati 100 tahun Panglima Besar Soedirman sekaligus menjaga semangat sepakbola nasional.
Mitra Kukar, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, menjadi juara Piala Soedirman 2015 mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta yang disaksikan sekira 55.000 penonton, termasuk Presiden Jokowi.
Polri juga membuat turnamen bertajuk Piala Bhayangkara 2016 pada 30 Maret hingga 3 April yang dalam babak final Arema Cronus dari Malang, Jawa Timur, mengalahkan Persib Bandung, Jawa Barat, dengan skor 2-0. Presiden Jokowi membuka turnamen di Stadion Jalak Harupat, Bandung, dan menyerahkan trofi juara di Gelora Bung Karno.
Setelah serangkaian turnamen berlangsung, kini giliran kompetisi bergengsi TSC 2016 bergulir meramaikan dunia sepakbola nasional. Ada banyak harapan mengiringi kompetisi ini, termasuk segera dicabutkan surat pembekuan bagi PSSI sekaligus berbenahnya organisasi yang didirikan pada 19 April 1930 ini.
"Saya ingin betul-betul ada sebuah reformasi total, dan kita harapkan
nanti muncul klub-klub bola, tim nasional yang betul-betul disegani,
paling tidak di Asia, syukur nanti bisa masuk lagi ke tingkat dunia.
Saya kira itu keinginan rakyat, keinginan kita semua," demikian Presiden Jokowi saat mengundang wakil klub sepak bola dan asosiasi PSSI Provinsi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 15 April 2016.
Kompetisi bergengsi sepabola 2016 bergulir dari Papua
30 April 2016 03:31 WIB
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: