Banjir bandang Jambi hanyutkan 12 rumah warga
29 April 2016 19:50 WIB
ilustrasi Beradaptasi Dengan Banjir Sejumlah pelajar SD 170 Kota Jambi menggunakan perahu melintasi jalan dan halaman rumah panggung yang tergenang air luapan Sungai Batanghari di Jelmu, Pelayangan, Jambi, Kamis (24/3/16). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/ama/16. ()
Jambi (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi menyebutkan, banjir bandang di dua kabupaten di provinsi itu merendam ribuan rumah dan menghanyutkan 12 rumah warga.
Kepala BPBD provinsi setempat Arif Munandar di Jambi, Jumat, mengatakan banjir bandang di Kecamatan Batang Asai, Pauh dan Limun, Kabupaten Sarolangun Jumat (22/4) malam lalu juga banyak merusak fasilitas umum.
Arif merincikan, di Kecamatan Batang Asai banjir bandang mengahanyutkan tiga rumah dan merendam 77 unit rumah serta merendam satu unit pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Di Kecamatan Limun, rumah rusak berat satu unit, rumah terendam 569 unit, merendam sarana pendidikan sebanyak enam unit, sarana Ibadah empat unit, sarana kesehatan satu unit, fasilitas umum satu unit, PLTMH dua Unit, merusak sawah seluas 30 hektare dan menghilangkan ternak dua ekor.
"Sedangkan di Kecamatan Pauh merendam 121 rumah. Beruntung di tiga kecamatan itu tidak ada korban jiwa," kata Arif.
Arif mengungkapkan, banjir bandang Sarolangun terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak (21/4) di wilayah Kabupaten Sarolangun bagian Hulu dan menyebabkan meluapnya sungai Batang Limun dengan ketinggian air antara 1-3 meter.
"BPBD menerjunkan TRC dan melakukan evakuasi, penanganan darurat diikuti dengan pendataan. gubernur dan bupati telah memberikan bantuan beras dan makanan siap saji. Saat ini kondisi air sudah surut warga sudah kembali ke rumah masing-masing, namun warga yang rumahnya hanyut sementara ditampung di rumah keluarga mereka," katanya menjelaskan.
Kebutuhan mendesak untuk warga di Sarolangun yang terdampak banjir bandang yakni, paket sandang, seragam sekolah dan sarung, perbaikan jembatan, jalan dan block culvert, serta perbaikan PLTMH.
Sementara banjir bandang dan longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Merangin memakan satu korban jiwa (terseret arus) dan satu korban luka ringan karena di patuk ular saat banjir datang, sedangkan rumah hanyut sebanyak sembilan unit.
Banjir bandang dan longsor yang terjadi Selasa (26/4) itu merendam 2.820 rumah, 32 rusak berat dan tujuh unit rusak sedang serta 137 ternak hilang.
Kepala BPBD provinsi setempat Arif Munandar di Jambi, Jumat, mengatakan banjir bandang di Kecamatan Batang Asai, Pauh dan Limun, Kabupaten Sarolangun Jumat (22/4) malam lalu juga banyak merusak fasilitas umum.
Arif merincikan, di Kecamatan Batang Asai banjir bandang mengahanyutkan tiga rumah dan merendam 77 unit rumah serta merendam satu unit pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Di Kecamatan Limun, rumah rusak berat satu unit, rumah terendam 569 unit, merendam sarana pendidikan sebanyak enam unit, sarana Ibadah empat unit, sarana kesehatan satu unit, fasilitas umum satu unit, PLTMH dua Unit, merusak sawah seluas 30 hektare dan menghilangkan ternak dua ekor.
"Sedangkan di Kecamatan Pauh merendam 121 rumah. Beruntung di tiga kecamatan itu tidak ada korban jiwa," kata Arif.
Arif mengungkapkan, banjir bandang Sarolangun terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak (21/4) di wilayah Kabupaten Sarolangun bagian Hulu dan menyebabkan meluapnya sungai Batang Limun dengan ketinggian air antara 1-3 meter.
"BPBD menerjunkan TRC dan melakukan evakuasi, penanganan darurat diikuti dengan pendataan. gubernur dan bupati telah memberikan bantuan beras dan makanan siap saji. Saat ini kondisi air sudah surut warga sudah kembali ke rumah masing-masing, namun warga yang rumahnya hanyut sementara ditampung di rumah keluarga mereka," katanya menjelaskan.
Kebutuhan mendesak untuk warga di Sarolangun yang terdampak banjir bandang yakni, paket sandang, seragam sekolah dan sarung, perbaikan jembatan, jalan dan block culvert, serta perbaikan PLTMH.
Sementara banjir bandang dan longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Merangin memakan satu korban jiwa (terseret arus) dan satu korban luka ringan karena di patuk ular saat banjir datang, sedangkan rumah hanyut sebanyak sembilan unit.
Banjir bandang dan longsor yang terjadi Selasa (26/4) itu merendam 2.820 rumah, 32 rusak berat dan tujuh unit rusak sedang serta 137 ternak hilang.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: